BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bengkel las merupakan suatu usaha yang
memberikan pelayanan jasa. Seperti: pagar, trails, kanopy, ralling balkon,
ralling tangga, dll. Bengkel las ini termasuk industri sektor informal.
Industri sektor informal adalah sektor kegiatan ekonomi yang dijalankan secara
tradisional dengan teknologi yang sederhana dan biasanya dikaitkan dengan usaha
kerajinan, perikanan, atau usaha lainnya termasuk pengelasan. Industri informal
memiliki ciri- ciri antara tidak
memiliki ijin usaha, modal yang diperlukan relatif sedang, peralatan yang
digunakan sederhana, tidak terkena pungutan pajak pemerintah,
pengadministrasian sangat sederhana dan tidak mengebu- ngebu. Pada umumnya
tidak mempunyai tempat usaha yang permanen dan terpisah dari tempat tinggal.
Banyaknya kejahatan dan penculikan yang
marak terjadi di rumah- rumah mengakibatkan rumah tidak aman. Dan kejadian-
kejadian yang tak terduga karena belum amannya suatu rumah. Maka perlu adanya
tambahan pelengkap rumah untuk menunjang keamanan, keindahan, hingga hanya
sebatas aksesoris. Seperti : pagar, trails, kanopy, ralling balkon, ralling
tangga, dll. Dengan adanya pagar, dapat berfungsi sebagai pengaman rumah, jadi perlu
dibuat tinggi dan dilengkapi dengan gembok pengaman agar hanya pemegang
kuncisaja yang bias masuk, umtuk memerindah tampilan eksterior bangunan,
sebagai pembatas kepemilikan tanah dengan tetangga dan untuk menutup pandangan
diluar rumah agar tidak bias melihat aktifitas keluarga di pekarangan. Beberapa
desain pagar menggunakan polycarbonat untuk melapis pagar. Adaya trailis juga
berfungsi untuk keamanan rumah yaitu member penghalang pada jendela untuk
mencegah dan menghindari ruang dan kesempatan maling masuk. Dan berfungsi
sebagai interior rumah. Kanopi juga berperan sebagai pelindung atau kenyamanan
pada bagian luar rumah agar terik matahari tidak langsung masuk dan terhindar
dari guyuran air hujan. Kanopi biasa dipasang dimanapun pada bagian rumah, bias
di depan rumah , samping rumah dan area belakang rumah.
Usaha bengkel las untuk pembuatan trails,
pagar, canopy, dll cukup menjanjikan dan akan memberikan pendapatan serta
keuntungan yang signifikan jika dikerjakan dengan serius, tekun, dan mendengarkan
keinginan pelanggan. Pada umumnya pelanggan atau masyarakat cenderung mengikat
trend atau jaman. Sehingga banyak permintaan pelanggan yang meminta model baru
walaupun yang lama masih bagus. Dan permintaan tersebut dikaitkan dengan
penampilan rumah atau tempat tinggalnya.
Hal itu dapat memicu keramaian dalam
bentuk pesanan. Sehingga meningkatkan keuntungan yang jauh lebih besar.
Meskipun banyak sekali pesanan, karyawan di bengkel tetap semangat. Bengkel las
juga mempunyai banyak variasi produk yang selalu dikembangkan secara kreatif.
Strategi diferensiasi desain merupakan
serangkaian tindakan yang berkaitan dengan desain yang dirancang secara berbeda
untuk memproduksi barang yang dianggap berbeda oleh para konsumen dengan ciri
yang dapat diterima sebagai hal penting bagi konsumen. Ketika perusahaan
mempunyai kompetensi dan kapabilitas yang pesaing tidak mampu menyamainya dan
atau mengelola aktifitas rantai nilai yang dapat membuat perbedaan yang unik.
Tujuan utama dari strategi ini adalah untuk menciptakan dan mengembangkan suatu
produk.
Persaingan semakin ketat, sebagai suatu
tantangan serta motivasi atau mencapai target yang direncanakan. Pada dasarnya
keberhasilan suatu perusahaan didalam memproduksi dan memasarkan produknya,
sangat ditentukan oleh ketepatan strategi yang dipakai dalam perusahaan. Dan
semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk sejenis, juga berbagai
perusahaan jasa yang menyajikan pelayanan serupa. Keberhasilan perusahaan dalam
memasarkan produknya ditentukan melalui roses riset pasar yang relevan, mampu
mengidentifikasi peluang untuk memudahkan dalam memasarkan produk.
Perkembangan dan perubahan lingkungan yang
begitu cepat dramatis, termasuk perubahan selera konsumen, kemampuan teknologi
serta perubahan social, ekonomi, telah banyak mengakibatkan persaingan. Kondisi
yang menuntut perusahaan untuk bias menggali dan mengembangkan keunggulan
bersaing agar dapat bertahan hidup. Sumber keunggulan bersaing ditemukan dari
kemampuan manajemen dalam menggali kompetensi dibidang yang sudah ahli.
Semakin maraknya persaingan di dunia usaha
di semua kalangan membuat pengusaha kecil semakin tersisihkan atau tersingkir
dari kompetisi. Hal ini diakibatkan karena persaingan ditingkat permodalan.
Semakin hari meningkat perkembangan gaya hidup manusia, hal ini menuntut
meningkatkan teknologi yang dimiliki oleh para desainer., termasuk di dunia
pertukangan. Terbukti dengan banyaknya model- model pintu, pagar dan kanopi
yang beredar dengan desain baru dan motif yang baru juga. Kegelisahan dalam
penelitian ini menitikberatkan pada penciptaan varian desain yang baru terhadap
daya saing.
Adapun berdasarkan hasil studi pendahuluan,
dalam proposal yang bertema “ Membentuk Kinerja SDM yang Berkualitas” yang
didalamnya berisai tentang kinerja- kinerja SDM. Dengan pokok permasalahan
menitikberatkan pada SDM. Kurangnya kekompakan dalam kinerja SDM. Sehingga tugas-
tugas tidak dilakukan secara optimal. Maka dari itu pemilik bengkel menegaskan
keada karyawan agar lebih professional dalam bekerja. Dan pemilik perusahaan
menetapkan peraturan kepada karyawan agar tetap disiplin, tanggung jawab,
rajin, dan tepat waktu dalam berangkat kerja.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana upaya menciptakan varian desain produk di
Bengkel Las Saudara Jaya?
2.
Apa strategi yang dilakukan bengkel dalam mengembangkan
desainnya di banding pesaing-pesaing lain ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian proposal ini
adalah:
1.
Mengetahuai cara menciptakan desain yang dilakukan
Bengkel Las Saudara Jaya
2.
Mengetahui strategi dalam membuat varian desain yang
jauh berbeda terhadap daya saing
D. Manfaat Penelitian
1.
Memberikan pengetahuan tentang kreatifitas desain yang
dibuat perusahaan
2.
Mengetahui lebih banyak mengenai usaha Bengkel Las
Saudara Jaya
3.
Menjadikan motivasi untuk mendirikan bisnis
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini akan menjelaskan
kerangka penulisan yang merupakan konsep dasar dalam pembahasan selanjutnya.
Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Berisikan
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab II Kerangka
Teori
Berisikan
desain, desain produk, daya saing, kerangka pemikiran dan penelitian terdahulu.
Bab III Metode
Penelitian
Dalam
bab ini berisikan pendekatan penelitian, objek/ subjek data, pengumpulan data,
validitas data dan analisis data.
Bab IV Analisis
Data
Dalam
bab ini menguraikan objek penelitian, deskripsi, dan analisa.
Bab V Penutup
Berisikan
kesimpulan, saran dan kritik.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Desain
Desain merupakan suatu proses yang dapat
dikatakan telah seumur dengan keberadaan manusia di bumi. Hal ini sering
disadari. Akibatnya sebagian dari kita berendapat seolah- olah desain baru
dikenal sejak jaman modern dan merupakan bagian dari kehidupan modern.
Dalam bahasa sehari- hari kata desain
sering diartikan sebagai sebuah perancangan, rencana atau gagasan. Pengertian
seperti ini tidak sepenuhnya salah tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Dalam Kamus
Bahasa Indonesiadikatakan bahwa desain sepadan dengan kata perancangan. Namun
demikian, kata merancang- rancang atau rancang bangun yang sering diseadankan
dengan kata desain ini nampaknya belum dapat mengartikan desain secara lebih
luas. Kata “ Desain” yang sebenarnya merupakan kata baru yang merupakan peng-
Indonesia- an dari kata design (bahasa inggris) tetap dipertahankan.
Kata desain ini menggeser kata rancang bangun karena kata tersebut tidak dapat
mewadahi kegiatan, keilmuan, keluasan dan pamor profesi atau kompetensi.
Pengertian desain dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang dan konteksnya :
a.
Desain dapat juga diartikan sebagai suatu kreasi
seniman untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula.
b.
Desain merupakan temuan unsure fisik yang paling
objektif (Alexander ,1963)
c.
Desain merupakan tindakan dan inisiatif untuk merubah
karya manusia (Jones, 1970).
d.
Desain adalah keterampilan, pengetahuan dan medan
pengalaman manusia yang tercermin dalam apresiasi serta penyesuaian terhadap
kebutuhan spritualnya (Analogous with humanities, science)
e.
Desain adalah kegiatan kreatif yang membawa
pembaharuan (Reswick, 1965)
Sedangkan arti desain menurut Proffessor
Bruce Archer (1977) yaitu :
“Design is the area human experience, skill and
knowledge that reflect man’s concern with the appreciation and adaptation of
his surrounding in the hight of his material and spiritual needs. In
particular, it relates with configuration, composition, meaning, value and
purpose in man-made fenomena”
Dari pengertian diatas jelaslah bahwa
desain itu adalah bidang keterampilan, pengetahuan dan pengalaman manusiayang
mencerminkan keterikatannya dengan apresiasi dan adaptasi lingkungannya
ditinjau dari kebutuhan- kebutuhan kerohanian dan kebendaan. Secara khusus
desain dikaitkan dengan konfiguransi, komposisi, arti, nilai, tujuan dari
fenomena buatan manusia.
Dengan demikian, pengertian desain selalu
mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Hal ini membuktikan bahwa desain sebenarnya
mempunyai arti yang penting dalam kebudayaan manusia secara keseluruhan, baik
ditinjau dari usaha memecahkan masalah fisik dan rohani manusia, maupun sebagai
bagian kebudayaan yang memberi nilai- nilai tertentu sepanjang jalan.
Berdasarkan definisi diatas, jelas bahwa
desain tidak semata- mata rancangan diatas kerta, tetapi juga proses
keseluruhan sampai karya tersebut terwujud dan memiliki nilai. Desain memang
tidak berhenti diatas kertas, tetapi meruakan aktivitas praktis yang meliputi
unsur- unsur ekonomi, sosial, teknologi dan budaya dalam bangsa dinamikanya.[1]
B. Desain Produk
Desain produk adalah suatu bidang keahlian
desain yang mempelajari dan merencanakan benda, yang diproduksikan secara
industri. Ruang lingkup keahlian luas, mulai dari benda pakai sederhana seperti
perlengkapan rumah tangga, furnitur alat peraga, maupun mainan anak, hingga
perlengkaan modern berteknologi tinggi seperti peralatan elektronik otomotif,
transportasi, perlengkapan kedokteran, militer, penerbangan serta perkapalan.
Desain produk menekankan perhatian utamanya
pada hubungan antar manusia sebagai pemakai dan produk sebagai benda pakai.
Penekanannya terdapat pada hubungan timbul balik yang melibatkan pertimbangan
yang mencakup aspek teknis, fungsi, psikologi dan asar.sehingga pengembangan
desain suatu produk memerlukan wawasan yang memadai tentang bahan, proses
produksi, perilaku manusia serta tuntutan budaya, sosial dan ekonomi.
Suatu produk disamping dituntut tidak hanya memiliki fungsi
teknis, ekonomis atau sekedar pemenuhan kebutuhan fisik saja, tetapi juga
diharapkan dapat menjawab tuntutan akan fungsi simbolik, keindahan dan
kenyamanan.
Misha Black dari “Royal College of art”
London berppendapat bahwa benda produk tidak hanya sekedar efisiensi dalam
mekanisme bahwa benda produk tidak hanya sekedar efisiensi dalam mekanisme dan
ekonomi saja, melainkan juga harus memperhatikan faktor moral, sosial dan
dampak lingkungan. Pendapat lain dari Kenj Akuan, seorang pelopor desain produk
industri di Jepang, mengatakan bahwa “Design in not art”
Desain produk terdiri dari dua kata yaitu
desain dan produk. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, desain berarti kerangka
bentuk atau rancanagan. Sedangkan produk berarti barang atau jasa yang dibuat
ditambah guna atau nilainya kemudian diproses roduksi menjadi hasil akhir
proses produksi tersebut. Jadi pengertian desain produk adalah salah satu
aktivitas yang merancang suatu bentuk kemudian diproses melalui proses produksi
dan hasil akhirnya menjadi suatu barang/ produk yang dihasilkan dari proses
produksi tersebut serta nilai dan kegunaannya dapat memenuhi keinginan konsumen
yang disesuaikan dengan perkembangan jaman dan waktu yang berubah- ubah.
Desain produk adalah suatu profesi yang
kegiatannya berkaitan dengan proses inovasi tenologi. Desainer produk dilengkapi dengan keterampilan yang
dibutuhkan untuk membawa produk dari konsepsi ke pasar. Mereka harus memiliki kemampuan untuk
mengelola proyek desain, dan subkontrak daerah untuk sektor lain dalam industri
desain. Estetika dianggap penting dalam Desain
Produk tapi desainer juga menangani aspek-aspek penting termasuk teknologi,
ergonomi, kegunaan, stres bahan analisis dan rekayasa.[2]
C. Daya Saing
Pada dasarnya sebuah wilayah yang memiliki
suatu produk akan berhasil bila suatu produk yang dibuatnya/diciptakan memiliki
sesuatu yang lebih dari yang lain sehingga harga yang akan dibuatnya akan
semakin tinggi. Maka dari itu hari-hari ini banyak produk yang dipasarkan
sehingga muncul sebuah daya saing yang ketat dan yang memenuhi syarat
pengujian.
Daya saing merupakan kemampuan menghasilkan
produk barang dan jasa yang memenuhi pengujian internasional, dan dalam saat
bersamaan juga dapat memelihara tingkat pendapatan yang tinggi dan
berkelanjutan, atau kemampuan daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan
kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan
eksternal.
Daya saing juga dapat juga diartikan sebagai
kapasitas bangsa untuk menghadapi tantangan persaingan pasar internasional dan
tetap menjaga atau meningkatkan pendatatan riil-nya.
Ada beberapa pengertian daya saing yang
mencakup wilayah, sebagai berikut:
1.
Daya saing tempat (lokalitas dan daerah) merupakan kemampuan ekonomi dan
masyarakat lokal (setempat) untuk memberikan peningkatan
standarhidupbagiwarga/penduduknya.
2.
Daya saing daerah berkaitan dengan kemampuan menarik investasi asing
(eksternal) dan menentukan peran produktifnya.
3.
Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai
pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap
terbuka pada persaingan domestik dan internasional. [3]
4.
Ada beberapa yang sangat berpengaruh terhadap daya saing, yaitu :
a. Iklim yang kondusif
a. Iklim yang kondusif
Pada
hal ini peningkatan daya saing bergantung kepada iklim. Contoh saja suatu
produk teh, jika saja iklim tidak mendukung maka daya saing di pasar akan
menurun karena tanaman teh belom dapat diproduksi. Ini dikarenakan iklim yang tidak
mendukung bisa kemarau yang berkepanjangan atau ada sebablain.
b. Keunggulan komparatif
Teori
keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo.
Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan
komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan
tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak
dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Adapun keunggulan kompetitif
lebih mengarah pada bagaimana suatu daerah itu menggunakan
keunggulan-keunggalannya itu untuk bersaing atau berkompetisi dengan daerah
lain.
Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia
sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara
efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah
secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah
secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi
secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan
komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif
dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua
negara bersedia bertukar kopi dan timah. Akan tetapi dalam kerangka perdagangan
kopi dunia, keunggulan kompetitif Indonesia akan lebih besar disbanding
Malaysia untuk bersaing dipasar internasional. Sebaliknya dalam perdagangan
Timah,Malaysia memiliki keunggulan kompetitif lebih baik dibanding Indonesia.
c. Keunggulan kompetitif
Seperti contoh diatas, keunggulan kompetitif
Indonesia akan lebih besar dibanding Malaysia untuk bersaing di pasar
internasional. Sebaliknya dalam perdagangan Timah, Malaysia memiliki keunggulan
kompetitif lebih baik dibanding Indonesia.[4]
D.
Kerangka Pemikiran
E.
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang terkait mengenai upaya menciptakan varian
desain terhadap daya saing (study kasus : bengkel las saudara jaya) adalah
sebagai berikut :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif hakikatnya ialah mengamati oaring dalam
hidupnya, berinteraksi dengan mereka berusaha memahami bahasa dan tafsiran
mereka tentang dunia sekitar.
B. Data
1. Ojek Data
Peneliti mengambil objek penelitian ialah
desain- desain yang akan dijadiakan pacuan dalam membuat pagar, trails, kanopi,
ralling tangga, dll. Desain ini diciptakan secara khusus dan berbeda dari
pesaing lain. Pelanggan sekarang lebih menitikberatkan pada model baru yang
cocok pada rumahnya.
2. Subjek Data
Lokasi penelitian terletak di timur
perematan besito gebog kudus.
Dalam menentukan subjek penelitian dituntut kesesuaian
antara kebutuhan sumber informasi yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian
Peneliti mengambil subjek penelitian yaitu
pemilik bengkel las dan 2 karyawan. Dengan alasan pemilihan ini, diharapkan
dapat ditemukannya permaslahan yang terjadi dengan dasar dilakukannya
penelitian.
3.
Jenis data
Jenis data yang peneliti lakukan adalah
data primer. Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan peneliti
untuk menjawab pertanyaan riset atau penelitian. Data primer ini lebih mencerminkan
kebenaran yang dilihat katimbang kebohongan dan penelitian ini menyita waktu
yang relatif lama. Sumber data dalam penelitian dioleh dari hasil wawancara
pada pemilik dan 2 karyawan tetap Bengkel Las Saudara Jaya dan dokumentasi
pribadi.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Interview
Interview (wawancara) adalah metode
pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara
sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin, 1992). Tanya
jawab ‘sepihak’ berarti bahwa pengumpul data yang aktif bertanya, sementara
pihak yang ditanya aktif memberikan jawaban atau tanggapan. Dari definisi itu,
kita juga dapat mengetahui bahwa tanya jawab dilakukan secara sistematis, telah
terencana dan mengacu pada tujuan penelitian yang dilakukan.
Peneliti secara langsung datang ke tempat
tujuan yaitu Bengkel Las Saudara Jaya. Penelitian mewancarai pemilik bengkel,
yakni Bpk Ngadiru dan Bpk Jaslam serta karyawan dari bengkel yakni saudara dari
pemilik bengkel tersebut yang sudah meneta lama, yakni Ananda Irvan dan Ananda
Oby
2. Metode Dokumentasi
Metode pengumpulan data mengenai hal yang
berupa catatan, transkip, buku, jurnal, dll. Peneliti menggunakan buku dan
dokumen sebagai elengkapnya. Penggunaan metode dokumentasi untuk memperkuat dan
mendukung informasi yang didapat dari hasil wawancara langsung.
D. Validitas Data
Untuk menguji valid atau tidaknya data yang dikumpulkan, peneliti akan
melakukan, pertama, teknik tringulasi antar sumber datauntuk menguji
kredibilitasdata yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui sumber, antar teknik pengumpulan data dimana peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang
sama, dan antar pengumpulan data yang akan dibantu oleh tim pembantu. Kedua,
pengecekan kebenaran informasi kepada para informasi yang telah ditulis oleh
peneliti dalam laporan penelitian.
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang
lain.[5] Kegiatan analisis data
dilakukan dengan menelaah data, menata, membagimenjadi satuan- satuan sehingga
dapat dikelola yang akhirnya dapat ditemukan makna yang sebenarnya sesuai
dengan rumusan masalah yang ditentukan.[6] Dari data yang didaatkan
dari laangan kemudian peneliti menganalisa kemudian mengkorelasikan dengan
teori- teori yang telah diungkakan.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Objek Penelitian
Peneliti mengambil objek penelitian ialah desain- desain yang akan
dijadiakan pacuan dalam membuat pagar, trails, kanopi, ralling tangga, dll.
Desain ini diciptakan secara khusus dan berbeda dari pesaing lain. Pelanggan
sekarang lebih menitikberatkan pada model baru yang cocok pada rumahnya.
B. Deskripsi
C. Analisa Data
1. Upaya Menciptakan Varian Desain Produk di
Bengkel Las Saudara Jaya
Bagi pelanggan yang memiliki rumah dengan
desain minimalis, jika pelanggan ingin menghadirkan pagar untuk melindungi
rumah ada baiknya pilih model pagar yang juga bergaya minimalis. Sehingga, muncul
keserasian yang nantinya dapat memberi nuansa selaras yang menarik.
Untuk pagar berdesain minimalis, hal yang
menjadi ciri utama adalah nuansa yang berwujud geometris simpel namun tetap
menarik dan mampu memberi kesan tersendiri. Corak garis vertikal dan horizontal
pada pagar minimalis di ekplorasi dengan kesan tipis, tebal yang rata. Pagar
dengan gaya minimalis memiliki tampilan sederhana tetapi elegan serta dapat
mewakili kehidupan yang berkualitas.
a)
Model Bengkel las pagar
Bagi pelanggan yang memiliki rumah dengan
desain klasik dan modern , jika pelanggan ingin menghadirkan pagar sebagian
pertahanan pertama bagi keamanan rumah ada baiknya pilih model pagar Besi Tempa
Ini selain Kekuatannya maksimal juga bisa melengkapi desain dan juga desain
modern. Cocok bagi pelanggan yang memiliki gairah untuk meng exporasi dan ingin
menuangkan nilai nilai pribadi kedalan karya seni pagar besi tempa. Sehingga
muncul kesan superioritas, pembeda, ekcelent. Untuk pagar berdesain besi tempa,
hal yang menjadi ciri utama adalah nuansa yang berwujud klasik, artistic, dan
historis. perpaduan motif lengkung dan garis pada pagar besi tempa
diekplorasi dengan kesan kokoh, dominan dan konfidence.
b)
Model bengkel las pagar Minimalis
Bagi semua jenis desain rumah baik klasik modern
atau minimalis, cocok bagi pribadi bijaksana yang ingin menghadirkan kesan
glomour, kesuksesan pribadi , leadership dan keterbukaan yang dinamis,
Ciri utama dari Model pagar Besi stainless ini adalah unsur kekuatan,dan
keawetan yang sempurna keindahan dalam kilauan.
Dalam menentukan Desain
pagar guna mencapai keselarasan yang optimal maka perlu pertimbangkan
beberapa hal :
Penentuan model pagar yang akan anda terapkan
di sesuaikan dengan model rumah anda sendiri jika gaya rumah anda adalah
minimalis maka model pagar yang sesuai adalah model pagar berdesain minimalis
pagar sederhana dengan kombinasi garis lurus dan tidak menggunakan banyak
hiasan (ornament pagar ) meliliki teksture sederhana, memberikan kesan rapi,
elegan, indah dan yang paling penting adalah serasi dengan model rumah anda.
Untuk model trailis, kanopu, rolling tangga,
dll ditentukan sama rumah masing- masing agar dapat menimbulkan keindahan,
kekuatan dan keamanan bagi pemilik rumah dan sekitarnya. Bengkel Las Saudara
Jaya mempunyai album khusus desain supaya pelanggan bisa memilih desain sesuai
selera yang diminati pelanggan. Dan Bengkel las juga menerima hasil desain
karya pelanggan sendiri jika hasil desain dari Bengkel Las kurang memuaskan.
2. Strategi
Bengkel
dalam Mengembangkan Desainnya di Banding Pesaing Lain
Bengkel Las Saudara Jaya patut dibanggakan, karena bengkel
sendiri sudah banyak menerima pemesanan samai ke luar kota. Bisa di bilang sudah maju dan
mempunyai karyawan yang cukup banyak. Desain-desain yang ditawarkan oleh bengkel
las Bapak Ngadiru dan Bapak Jaslan sangat bermacam-macam, mulai untuk dari
sesain sederhana sampai yang modern. Biasanya pemilik bengkel mencari
model-model yang baru menjadi trend lewat internet, kenalan- kenalan
pemilik bengkel yang ada di luar kota, dan karya dari pemilik bengkel sendiri
agar produk yang nantinya di pasarkan oleh bengkel bisa menarik pelanggan.
Harga yang ditawarkan juga sangat beragam, semua tergantung kepada kualitas
serta modelnya. Semua kalangan dapat menjangkaunya, baik dari kalangan kecil,
menengah sampai atas.
Cara pendistribusian yang dilakukan oleh usaha Bengkel Las Saudara Jaya adalah dengan
mengirim pesanan
yang sudah jadi ke lokasi yang
dituju.
Strategi yang dilakukan dalam mengembangkan produk
dalam hal
desain bisa dilihat dari :
1. Segmentasi
Segmentasi
memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Cara yang dapat dijadikan dasar
dalam segmentasi pasar yaitu dengan melihat karakteristik konsumen. Karena
konsumen merupakan variabel utama dalam segmentasi. Selain itu dapat dilihat
berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Dalam menentukan dasar
segmentasi yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi yang paling
relevan. Sebagaimana diketahui konsumen berbeda dalam banyak hal dan
masing-masing berpotensi membentuk segmen.
2. Target
Pasar
Setelah
mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasiberagam
segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target pasar. Oleh
karena itu, kami menentukan target pasar dari produk kami yaitu ditempat usaha
kami sendiri dan pasar-pasar.
3. Positioning
Positioning
merupakan suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk
menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages),
manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat suatu produk.
Produk-produk yang kami buat melalui suatu proses yang berkualitas yang akan
memiliki keistimewaan yang mampu menungkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan
produk tersebut. Bagi pelanggan yang akan membeli produk, kami bersedia
melayani pesanan dalam jumlah banyak dan menerima pesanan sesuai model yang
pelanggan inginkan.
Bengkel Las Saudara Jaya menciptakan varian desain
produk yang berbeda, unik, dan elegan degan cara membuat desain sendiri. Karana
suadah banyak pelanggan yang memesan dengan desain dari pemilik bengkel
tersebut, inspirasi yang diambil modelnya zaman sekarang.
[3]
Triston PB, 2008, Marketing Strategis :
Meningkatkan Peluang Pasar dan Daya Saing, Tugu Publisher,Yogjakarta, hlm.
136
[4]
Michael e. porter, 1992, Keunggulan Bersaing, Jakarta, Erlangga, hlm.
256
[5]
Noeng Mohadjir, 1996, Metode Kualitatif, Rake
Sarasin, Yogyakarta, hlm. 142
[6]
Muhammad Saekan Muchith, 2010, Metode Penelitian
Kualitatif, Nora Media Ehterprise,
Kudus, hlm.91
KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
BalasHapusAssalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih