BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah
Perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia itu
sendiri. Artinya, dalam manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di
bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pada zaman pura atau zaman batu, manusia juga menggunakan
keterampilan dan keahliannya untuk membuat alat- alat dari batu guna
merealisasikan tujuan hidupnya. Manajeman kemudian berkembang sesuai dengan
perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh
manusia itu. Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terus tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan itu juga sekaligus mengembangkan keterampilan manajemen umat
manusia.
Mempelajari
sejarah manajeman sangat penting bagi kita untuk dapat memperoleh gambaran
tentang bagaimana manajeman itu telah berlangsung pada masa lalu,bagaimana
kemudian manajeman tersebut berkembang,prinsip-prinsip apa yang dikembangkan
paa masa lalu dan bagaimana manajemen tersebut berlangsung dewasa ini .
Akhirnya
kita harus pula mempelajari dan mengantisipasi perkembangan di masa mendatang
yang tentu saja juga akan menentukan arah pertumuhan manajemen itu sendiri.
Dengan mengetahui arah perkembangan manajemen tersebut maka kita akan apat
mempersiapkan diri kita untuk memekaali iri kita masing masing dengan
keterampilan – keterampilan manajerial yang diperlukan di masa mendatang.
BABII
PEMBAHASAN
A.
Evolusi manajemen
Sesungguhnya
manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah Piramida di
Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dulu
telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti
tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang
megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat dis seluruh
dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang
dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang
ribuan kilometer di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina
dahulu telah melakukan kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan
manajemen tersebut sehingga bangunan benteng yang kokoh dapat tetap bertahan
hingga hari ini. Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak
contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek
monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang
dahulu telah menerapkan manajemen.
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19
Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara
keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen
seorang pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh
pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan
kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris
orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses
produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya penggunaan
matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi (Ernie dan
Saefullah: 2005).
Dengan demikian bisa dikatakan Robert Owen dan Charles Babbage adalah pionir
dalam ilmu manajemen.
B.
Perkembangan
Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan
pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum
ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan
dalam berbagai situasi dan kondisi.
Para manajemen banyak mengalami
dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam
penerapannya.
Ø Teori Manajeman Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen
ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry
L. Gantt dan Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah
atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun
1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah
seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah
(scientifick management). Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa
prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih
dikenal dengan nama sistem trial and error.
Hakekat pertama daripada manajemen
ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan
karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk
menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan
empat prinsip Scientific Management, yaitu :
1. Menghilangkan sistem coba-coba
dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2. Memilih pekerjaan terbaik untuk
setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada
pekerja.
3. Setiap petugas harus menerapkan
hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
4. Harus dijalin kerja sama yang
baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat
taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah
pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang
mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh taylor ini dinamakan
studi gerak dan waktu (time and a motion study).
2. Henry Laurance Gantt (1861 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor,
dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada
unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang
dicetuskannya yaitu :
1. Kerja sama yang saling
menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
2. Mengadakan seleksi ilmiah
terhadap tenaga kerja.
3. Pembayar upah pegawai dengan
menggunakan sistem bonus.
3. Frank & Lilian Gilberth (1868-1924
& 1878-1972)
Lilian
dan Frank bekerjasama mempelajari kelelahan dan gerakan serta memfokuskan pada
berbagai cara untuk mendorong kesejahteraan pekerja individual
Dalam
konsep mereka, gerakan dan kelelahan saling berkaitan-setiap gerakan yang
dihilangkan akan mengurangi kelelahan
Mereka
berusaha mencoba mencari gerakan ekonomis untuk setiap tugas dengan tujuan
meningkatkan prestasi dan mengurangi kelelahan.
Ø Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori
organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Max Weber, Mary
Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis
Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar
pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang
berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and Industrial
Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs. Fayol membagi
manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian
perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai
fungsionalisme. Fayol. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1.
Teknik Produksi dan Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4.
Keamanan, 5. Akuntansi dan 6. Manajerial. Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip
manajemen, yaitu :
1. Devision of Work , Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority and Responsibility, Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk
meminta dipatuhi.
3. Dicipline , Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command , Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja
untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of Direction One head and one
plan or a group or activities having the same objective., Seluruh
kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh
seorang manajer.
6. Subordination of Individual Interest
to Generale Interest , Kepentingan seseorang tidak boleh di atas
kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration, Gaji bagi pegawai merupakan
harga servis atau layanan yang diberikan, kompensasi.
8. Centralization, Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang), Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi
yang bermula dari dan kembali ke kuasaan terakhir.
10. Order , Disini berlaku setiap tempat
untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity, Persamaan perlakuan dalam
organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel, Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan
barunya agar dapat berhasil dengan baik.
13. Initiative, Bawahan diberi kekuasaan dan
kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan
rencananya.
14. Esprit the Corps, Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi
perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang
tercermin dalam semangat korps.
2. Max Weber (1864-1920)
Weber
mengemukakan tentang manajemen birokrasi yang menekankan pada kebutuhan akan
hirarki yang ditetapkan dengan ketat untuk mengatur peraturan dan wewenang
dengan jelas
3. Mary Parker Follett (1868 1933)
Follett menjembatani antara teori
klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori kalsik tapi
memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam
perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan
dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi. Dapat diartikan Manajemen
adalah “seni melaksanakan pekerjaan melalui manusia” / “ seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain
Ø Aliran Hubungan Manusiawi (Neo
Klasik)
Aliran timbul karena pendekatan
klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi dalam produksi dan keselarasan
kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan
sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo
Munsterberg dan Elton Mayo.
1. Hugo Munsterberg (1862 1916)
Hugo merupakan pencetus
psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya
yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai
tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best
possible person, kedua penciptaan best
possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan
percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer
bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja
memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.
Ø Aliran Hubungan Modern (Ilmu
Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi
dua, pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua
berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :
·
Douglas
McGregor
·
Frederick
Herzberg
·
Chris
Argiris
·
Edgar
Schein
·
Abraham
Maslow
·
Robert
Blak dan Jane Mounton
·
Rensistlikert
·
Fred
Feidler
1. Manajemen tidak dapat
dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
2. Manajemen harus sistematis,
pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu
keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai
dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang
menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Ø Aliran Kuantitatif
Perkembagannya dimulai dengan
digunakannya kelompok-kelompok riset operasi dalam memecahkan permasalahan
dalam industri. Teknik riset operasi sangat penting sekali dengan semakin
berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan pengambilan keputusan.
Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran
manajemen science.
Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :
1. perumusan masalah dengan jelas dan
terperinci
2. penyusunan model matematika dalam
pengambilan keputusan
3. penyelesaian model
4. pengujian model atas hasil
penggunaan model
5. penetapan pengawasan atas hasil
6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan
implementasi
Ø Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi
sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi
merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu
pendekatan system manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta
analisis tertutup maupun terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi
konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis.
Analis system manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain
pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta
pengawasan.
Ø Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan
untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara
teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi
lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.
BAB III
KESIMPULAN
Secara
keilmuan, manajemen baru
terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19 Masehi. Diantara
tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah
Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen seorang pembaru
dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang
menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan
pekerja. Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama
kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi.
Perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan
pemikiran manajemen ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo.
Manajemen ilmiah menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan
tugas manajemen secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan
pada kebutuhan mengelola organisasi yang kompleks yang mefokuskan pada upaya
menetapkan dan menerapkan prinsip dan ketrampilan yang mendasari manajemen yang
efektif . perkembangan yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori
manajemen klasik disebut teori manajemen neoklasik yang ditandai dengan
perubahan fokus manajemen yang lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku
manusia maupun perilaku organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo
klasik ini adalah manajemen yang mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara
efektif yang didasari akan pemahaman yang mendalam dari segi sosiologis maupun
psikologis. Perkembangan selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem
yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang
saling berkaitan. Namun saat ini penerapan manajemen didasarkan pada pendekatan
kontingensi yang memadukan antara aliran ilmiah dengan perilaku dalam suatu
sistem yang diterapkan menurut situasi dan lingkungan yang dihadapai.
DAFTAR PUSTAKA
You have some honest ideas here. I done a research on the 918kiss malaysia apk issue and discovered most peoples will agree with your blog.
BalasHapusThis is one of the most incredible blogs Ive read in a very long time. The amount of information in here is stunning, like you practically wrote the book on the subject. Your blog is great for anyone who wants to understand this subject more. Great stuff; please keep it up!
BalasHapuslink login joker123
joker123 net manual
joker168
joker123 jackpot
Joker123 Malaysia
joker123 apk android
joker123 online
Joker123 Malaysia
download joker123 iphone
download joker123 iphone
Go ketogenic As well as their effects (scientific studies to support , of course !). We preferred, in this article, to focus on completely natural fat burners ,
BalasHapushttps://goketoganic.com/