BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kemajuan teknologi dan informasi
saat ini menyebabkan banyaknya perubahan ke arah yang lebih praktis dan
efisien. Dampak dari perubahan tersebut dapat dilihat pada perubahan gaya hidup
dan pola konsumsi masyarakat, khususnya dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.
Saat ini banyak makanan yang dibuat dalam bentuk cepat saji ataupun dikemas
dalam sebuah kemasan, begitu pula halnya pada produk-produk minuman yang saat
ini mulai banyak disajikan dalam sebuah kemasan.
Kepadatan aktifitas masyarakat
dengan intensitas kegiatan yang tinggi terutama di kota-kota besar, membawa
arah pola konsumsi masyarakat terhadap air minum menjadi lebih praktis terkait
dengan efektifitas dan efisiensi waktu yang digunakan. Oleh sebab itu,
keberadaan produk-produk minuman yang disajikan dalam kemasan menjadi lebih
memasyarakat. Selain hal di atas, kemudahan memperoleh produk dan selalu
tersedia pada saat dibutuhkan merupakan faktor yang menyebabkan air minum dalam
kemasan (AMDK) berkembang pesat.
Berkembangnya AMDK dengan dicirikan oleh bermunculannya berbagai merek
AMDK, menghadapkan masyarakat untuk ingin lebih menggali lagi manfaat dari AMDK
selain pertimbangan kepraktisan, daya guna, dan efektifitas waktu. Masyarakat
mengharapkan adanya penggalian nilai tambah dari AMDK. Dari harapan masyarakat
tersebut, dapat terlihat bahwa terjadi perubahan kebutuhan masyarakat dari
sekedar mengkonsumsi AMDK menjadi keinginan mengkonsumsi AMDK untuk mendapatkan
nilai tambah yang diberikan produk tersebut.
Salah satu nilai tambah yang dapat digali dari mengkonsumsi AMDK adalah
asupan oksigen tambahan. Nilai tambah ini dipandang penting karena pertimbangan
penurunan kualitas lingkungan seperti pencemaran air dan polusi udara. Keadaan
ini dapat membuat kandungan oksigen yang terkandung di udara maupun air akan
semakin berkurang. Dampaknya adalah tubuh kita tidak mendapatkan oksigen yang
cukup.
PT. Buya Barokah adalah perusahaan
yang berpusat di Kudus Jawa Tengah. Salah satu produk yang ditawarkan adalah
Air minum BUYA (yang dibacakan Qur’an 30 Juz). Air minum BUYA adalah Air minum
mineral yang ditilawahkan 30 Juz, serta diproses dengan R.O, UV dan OZON, Menjadikan Air BUYA penuh manfaat dan
berkah pada tiap tetesnya.
B.
Rumusan
Masalah
Permasalahan yang akan dianalisa
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana
strategi bauran pemasaran yang dilakukan
oleh PT. Buya Barokah?
2. Bagaimana
cara mengembangakan kemasan produk yang dilakukan oleh PT. Buya Barokah?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah di
atas, maka penelitian ini bertujuan :
1. Menuliskan
strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Buya Barokah
2. Menganalisis
perkembangan kemasan produk yang dilakukan oleh PT. Buya Barokah
D.
Manfaat
Penulisan
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat berguna bagi :
1. Pemilik
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan
manfaat, informasi tambahan dan
bahan pertimbangan sebagai
bahan masukan bagi PT. Buya Barokah dalam membuat keputusan
tentang strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk
perusahaan dalam meningkatkan
pemasaran merek sehingga dapat menyediakan dan memasarkannya
dengan baik.
2. Pengetahuan
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan informasi atau pengetahuan baru kepada pihak-pihak
yang berkepentingan dan
dapat bermanfaat sebagai bahan
perbandingan untuk penelitian
selanjutnya agar dapat
menyusun tugas secara lebih baik
dan benar.
3. Peneliti
Penelitian ini
diharapkan dapat menambah
ilmu dan wawasan
tentang strategi pemasaran serta
dapat mengetahui kenyataan
di lapangan dan membandingkan teori serta menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam hal
menyusun alternatif strategi
pemasaran dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh selama
kuliah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pemasaran
Sembilan
elemen pemasaran yaitu
segmentasi, targeting, positioning,diferensiasi, marketing mix,
selling, brand, service dan proses. Kartajaya (2004)berpendapat bahwa suatu
produk, merek, ataupun perusahaan akan memilikikeunggulan bersaing
yang bagus kalau
ia mampu membangun
kesembilanelemen secara baik. Fungsi utama pemasaran yaitu memahami
kebutuhan dan keinginan konsumen, memilih dan mengembangkan produk,
mengembangkan program komunikasi, dan memperkenalkan produk ke konsumen.
Menurut
Rangkuti (2006), menyatakan
bahwa unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan
menjadi tiga unsur utama, yaitu :
a.
Unsur Strategi
Persaingan
1.
Segmentasi Pasar,
adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli
atau konsumen secara
terpisah. Masing-masing segmen konsumen
ini memiliki karakteristik, kebutuhan
produk, dan bauran pemasaran
tersendiri.
2.
Targeting, adalah suatu
tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki dan
ditunjukkan untuk pembeli.
3. Positioning,
adalah penetapan posisi pasar dengan tujuan membangun dan mengkomunikasikan
manfaat pokok yang istimewa atau keunggulan bersaing dari produk yang ada di
pasar ke dalam benak konsumen.
b.
Unsur Taktik Pemasaran
1.
Diferensiasi,
berkaitan dengan cara
membangun strategi pemasaran dalam berbagai
aspek di perusahaan.
Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan
diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan perusahaan
lain.
2.
Bauran pemasaran
(marketing mix), berkaitan
dengan produk, harga, promosi dan tempat atau distribusi.
c. Unsur nilai pemasaran, dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Merek
atau brand, yaitu dapat berupa nama, merek dagang, logo atau simbol lain. Merek
perlu memiliki hak paten untuk melindungi dari upaya penipuan dan memastikan
bahwa merek tersebut adalah satu-satunya produksi suatu perusahaan.
b.
Pelayanan atau service,
yaitu nilai suatu
pemberian jasa pelayanan kepada konsumen.
Pelayanan tersebut bisa
berbentuk perhatian perorangan,
pengiriman dan jaminan uang kembali.
c. Proses,
yaitu nilai suatu
prinsip perusahaan untuk
membuat setiap karyawan terlibat
dan memiliki rasa
tanggung jawab dalam
proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Proses diarahkan untuk
menciptakan kualitas sebaik
mungkin, biaya serendah mungkin,
dan waktu penyampaian secepat mungkin.
B.
Strategi
Pemasaran
Kotler
(2005), mendefinisikan pemasaran
sebagai pendekatan produk yang digunakan oleh unit bisnis dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Didalamnya terdapat
keputusan-keputusan pokok mengenai pemasaran produk
yaitu target pasar,
penempatan produk di
pasar, bauranpemasaran, dan
tingkat biaya pemasaran yang digunakan.
Pearce & Robinson
(1997) menyatakan manajemen
strategi adalah sekumpulan
keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan
(implementasi)
rencana-rencana yang dirancang
untuk mencapai sasaran perusahaan.[1] Pada umumnya perusahaan menempati posisi
bersaing yang berbeda-beda. Dalam posisi bersaing ada beberapa strategi yang
bisa diterapkan, yaitu:
1. Strategi
Market Leader Perusahaan yang dominan
selalu ingin tetap
nomor satu. Sikap
ini mendorong mengembangkan pasar secara keseluruhan, melindungi pasar,
dan memperluas pangsa pasar.
2. Strategi
Market Challenger Dalam kekuatan market leader terdapat kelemahan, oleh karena
itu dalam segi-segi yang merupakan
kekuatan market leader,
terdapat kesempatan yang akan
menjadi market challenger untuk mengembalikan keadaan.
3. Strategi
Market Follower Market follower hanya meniru produk atau strategi market leader
atau market nicher, bukan berarti market
follower ini menjalankan usaha tanpa
suatu strategi. Perusahaan market follower perlu mempertahankan
konsumennya dan memperoleh tambahan pelanggan.
4. Strategi
Market Nicher Perusahaan harus memiliki
keahlian khas dalam
hal pasar, konsumen, produk dan
sebagainya. Strategi yang
dibuat lebih mengkhususkan
dirimelayani sebagian pasar yang diabaikan perusahaan besar dan
menghindari bentrok dengan perusahaan besar.
Rangkuti
(2006) mengemukakan pada
prinsipnya tipe-tipe strategi dikelompokkan berdasarkan tiga tipe
strategi yaitu :
a. Strategi manajemen meliputi strategi yang
dapat dilakukan oleh manajemen dengan
orientasi pengembangan strategi
secara makro misalnya
strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi
akuisisi, strategi pengembangan pasar dan strategi mengenai keuangan.
b. Strategi
investasi merupakan kegiatan
yang berorientasi pada
investasimisalnya apakah perusahaan melakukan strategi pertumbuhan yang
agresif atau berusaha mengadakan
penetrasi pasar, strategi
bertahan, strategipembangunan
kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi.
c. Strategi bisnis sering disebut strategi
bisnis secara fungsional karena strategi ini
berorientasi pada fungsi-fungsi
kegiatan manajemen misalnya
strategi pemasaran, strategi
produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi
yang berhubungan dengan keuangan.
C. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan kelompok kiat
pemasaran yang digunkan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam
pasar sasaran, dimana kelompok-kelompok tersebut terdiri dari produk, harga,
promosi, dan tempat yang sering kita kenal dengan 4p.
a.
Produk
Produk merupakan sebuah barang yang
ditunjukkan kepada konsumen melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Produk disini biasa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak)
yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang di tawarkan kepasar untuk
diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
a.
Price (Harga)
Harga merupakan besarnya rupiah yang harus
dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya
harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
b.
Promotion ( Promosi )
Promosi
merupakan penggambaran berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam
rangka menjual produk ke konsumen. Bauran promosi tersebut meliputi berbagai
metode, yaitu iklan, promosi penjualan, penjualan tatapmuka dan hubungan
masyarakat. Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa.
Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan
dengan konsumen. melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam
kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinnginan dan
kebutuhannya. Suatu kegiatan promosi yang terdiri dari lima variabel bauran
promosi yang meliputi
1. Variabel periklanan (advertising)
2. Promosi penjualan (sates promotion)
3. Hubungan masyarakal (public relations) dan publisitas (publicity)
4. Peniualan pribadi (personal selling)
5. Pemasaran langsung (direct marketing)[2]
Jika dilaksanakan secara efektif dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang dipromosikan itu.
d.Place (Saluran
Distribusi)
Place merupakan keputusan distribusi
menyangkut kemudahan akses tehadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana
produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah
memperoleh suatu produk. Produk dari kedua di atas harus tahu mana tempat yang
biasa digunakan untuk menjual produknya tersebut, mencari tempat yang letaknya
stratrgis dan mempermudah akses penjualan sangat penting dilakukan.
D. Mengembangkan Kemasan Produk
a. Pengertian
Kemasan
Kemasan
dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah
atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan juga dapat diartikan sebagai
wadah atau pembungkus yang guna mencegah atau mengurangi terjadinya
kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau dibungkusnya. Kemasan meliputi
tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendir dan label.
b. Fungsi dan
Tujuan
Secara
umum fungsi kemasan adalah :
1.
Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet,
panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan
mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
2.
Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat
komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada
kemasan.
3.
Meningkatkan efisiensi, seperti: memudahkan penghitungan, memudahkan pengirman
dan penyimpanan.
Kemasan juga dapat berfungsi
sebagai media komunikasi suatu citra tertentu. Contohnya: produk-produk benda
kerajinan. Dari kemasanya orang sudah dapat mengenali rasanya, walaupun tidak
ada pesan apa-apa yang ditulis pada bungkus tersebut, tapi kemasanya
mengkomunikasikan suatu citra yang baik.
F.
Air
Minum
Air
merupakan cairan H2O yang tidak berbau dan tidak berasa, suhunya berkisar nol
hingga 100 derajat
tekanan atmosfir. Air
yang sangat mudah membeku, menguap biasanya berasal dari
perut bumi yang kemudian mengalir ke permukaan
sambil membawa partikel-partikel yang
bermanfaat bagi kesehatan. Sejak
diciptakan, tubuh manusia telah mengandung 60 persen air. Pakar kesehatan
menganjurkan untuk mengkonsumsi minimal dua liter air harus diminum setiap hari
agar dapat menjaga fungsi ginjal.
Menurut
Winarno (1986) dalam
Gofur (2005) air telah
menjadi suatu kebutuhan primer
melengkapi pangan yang dibutuhkan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Air sebanyak 75
persen di muka
bumi ini digunakan
untuk berbagai macam keperluan. Kebutuhan yang paling penting adalah
kebutuhan akan air minum. Tubuh manusia memerlukan kurang lebih 2,5 Liter air
setiap hari yang diperkirakan 1,5 Liter diperoleh dari air minum dan sisanya
dari bahan makanan yang di konsumsi oleh tubuh.
Air
adalah komponen yang sangat dibutuhkan tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, tiap orang harus minum 8-10 gelas air sehari secara rutin
agar berbagai sistem
yang terdapat dalam
tubuh kita dapat
bekerja secara optimal. Seiring
dengan makin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan air minum juga
semakin meningkat. Akan tetapi, di sisi lain ditemukan fakta bahwa dengan
meningkatnya jumlah penduduk
maka tingkat pencemaran terhadap air juga semakin
meningkat. Hal ini menyebabkan munculnya masalah pada penyediaan air bersih
untuk air minum.
Salah
satu upaya untuk mengatasi masalah penyediaan air minum adalah dengan adanya
teknologi yang dapat menyediakan air bersih siap minum tanpaharus dimasak
terlebih dahulu. Air minum seperti ini diperoleh dari air baku yang kemudian
diolah dengan teknologi tertentu agar layak untuk dikonsumsi tanpa membahayakan
kesehatan. Air ini kemudian dikemas dalam berbagai jenis dan ukuran kemasan
yang kemudian dikenal dengan AMDK. Menurut Dwiwahyuni (2005) manfaat air bagi
manusia yaitu:
1. Kulit
sehat.
Minum cukup air dapat menjaga kelembaban
kulit, akibat pengaruh udara panas
dari luar tubuh.
Air sangat penting untuk
menjaga elastisitas dan kelembutan kulit serta mencegah
kekeringan.
2. Melindungi
dan melumasi gerakan sendi dan otot.
Sebagian besar cairan yang melindungi
dan melumasi gerakan sendi dan otot
terdiri dari air.
Mengkonsumsi air sebelum,
selama dan setelah melakukan aktivitas fisik, berarti
meminimalkan risiko kejang
otot dan kelelahan. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Keringat
adalah mekanisme alamiah untuk mengendalikan suhu tubuh. Agar dapat
berkeringat, tubuh membutuhkan cukup banyak air.
3. Membersihkan
racun.
Asupan air yang cukup dapat membantu
proses pembuangan racun yang terjadi pada ginjal dan hati.
4. Menstabilkan
pembuangan.
Konsumsi air yang cukup akan membantu
kerja sistem pencernaan di dalam usus besar. Proses ini akan mencegah gangguan
pembuangan (konstipasi), karena
gerakan usus menjadi
lebih lancar, sehingga
feses lebih mudah dikeluarkan. 6. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Rata-rata dalam sehari,
orang dewasa mengalami
kehilangan cairan sebanyak 10
cangkir. Pengeluaran cairan ini terjadi melalui keringat, napas, urin, dan
feses. Kekurangan cairan
tubuh, sekalipun hanya
sedikit akan segera menimbulkan
gangguan besar, seperti:
sulit berkonsentrasi, sakit kepala, lelah, dan gelisah.
5. Meminimalkan
risiko serangan jantung.
Para peneliti dari Universitas Loma
Linda, di California, melakukan penelitian terhadap 20.000
responden (perempuan dan
laki-laki) yang sehat,
dan menemukan bahwa para responden yang minimal minum air lebih banyak
dari 5 gelas sehari memiliki risiko kematian akibat serangan atau gangguan
jantung yang lebih kecil, dibandingkan responden yang minum lebih sedikit dari
2 gelas per hari. Meminimalkan risiko infeksi organ dalam tubuh. Konsumsi air
yang memadai dapat mencegah pembentukan batu ginjal dan menekan risiko
infeksi ginjal, kandung
kemih, dan saluran
kemih. Hasil penelitian yang pernah
ditampilkan JAMA (Journal
of American Medical Association) pada akhir tahun 2004,
menyatakan bahwa perempuan yang minum 5 gelas air setiap hari cenderung
menghadapi risiko kanker usus 45%lebih
rendah dibandingkan perempuan
yang hanya minum
kurang dari 2 gelas perhari.
6. Memulihkan
kondisi tubuh.
Asupan air yang memadai
ketika sakit, berkhasiat meredakan demam, dan mengganti cairan yang terbuang.
Kondisi ini mendukung proses pemulihan.
E.
Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Pengertian AMDK
menurut SNI yaitu air baku yang telah diolah/diproses, dikemas dan aman diminum
(Dwiwahyuni, 2005). Air baku di sini adalah air yang telah memenuhi persyaratan kualitas air
bersih untuk diolah menjadi produk AMDK. Pada dasarnya AMDK
diproses melalui tiga tahap, yaitu penyaringan, disinfeksi dan
pengisian. Penyaringan dimaksudkan
untuk menghilangkan partikel
padat dan gas-gas yang terkandung dalam air. Disinfeksi bertujuan untuk
membunuh bakteri patogen dalam air. Pengisian merupakan tahap akhir proses
produksi di mana
air dimasukkan melalui
sebuah peralatan yang
dapat melindungi air tersebut dari kontaminasi selama pengisian ke dalam
kemasan.
Kemasan AMDK
dapat dibuat dari kaca, Poli Etilen (PE), Poli Propilen (PP), Poli Etilen
Tereftalat (PET), Poli Vinil Khlorida (PVC) atau Poli Karbonat (PC). Untuk
menghasilkan produk yang aman untuk dikonsumsi, perusahaan industri AMDK harus
melakukan pengawasan mutu terhadap air baku secara periodik dengan pengujian
laboratorium minimal sebagai berikut :
1. Satu
kali dalam satu minggu untuk analisa coliform
2. Satu
kali dalam tiga bulan untuk analisa kimia dan fisika
3. Satu
kali dalam empat tahun untuk analisa radiologi.
Semakin banyak
pelanggan lokal dari
seluruh Indonesia yang menggunakan AMDK
untuk kebutuhan minum
sehari-hari. Rasanya sulit membayangkan apabila
ada orang, yang
tinggal di perkotaan
yang tidak mengkonsumsi AMDK.
Selain itu, AMDK memiliki beberapa keunggulan, antara lain: (1)
Kualitas air terjamin,
(2) Kontrol kualitasnya
ketat, sehingga kemungkinan
terkontaminasi bakteri yang merugikan relatif minim, (3) Mudah didapat. Tetapi
ada juga beberapa kelemahan AMDK, antara lain:
(1) Relatif mahal bagi
kalangan masyarakat tertentu,
(2) Dalam kasus
tertentu terjadi kontaminasi
bakteri merugikan karena proses distribusi yang tidak baik.
Air minum
merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang bila tidak terpenuhi
akan mengancam kelangsungan
hidup manusia yang bersangkutan. Pada saat ini manusia
dapat memenuhi kebutuhannya akan air minum dari berbagai sumber, seperti air
yang dimasak sendiri, membeli AMDK dan membeli air dari depot isi ulang. Khusus
untuk air yang berasal dari industri AMDK, diperkirakan kebutuhan manusia
terhadap industri ini akan meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan
keinginan manusia untuk memperoleh air minum yang praktis.
Berdasarkan hal
tersebut diperkirakan kebutuhan manusiakhususnya di Indonesia akan bergantung
pada industri AMDK (Wijoyo, 2005). Permintaan pasar AMDK yang masih cukup
tinggi memacu produsen AMDK untuk meningkatkan kuantitas produksi semaksimal
mungkin. Dampak tingginya konsumsi akan kebutuhan AMDK tersebut dan banyaknya
pabrik-pabrik baru, maka banyak sekali muncul merek-merek baru. Untuk
persaingan dalam bisnis AMDK yang paling dominan adalah:
1) menjaga kualitas/mutu produk
AMDK,
2) distribusi/jaringan/network yang
luas,
3) sarana distribusi
yangmemadai,
4) harga yang
competitive,
5) service delivery
pelanggan,
6) promosi.
Dengan adanya
persaingan yang ketat di antara produk-produk yang sejenis mempunyai dampak
terhadap kondisi perusahaan. Dalam menghadapi kondisi tersebut,
maka perlu bagi
perusahaan untuk dapat
mengerti dan memahami manajemen
yang dibutuhkan bagi
kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan.
Hal ini dapat
dilakukan dengan perencanaan
dan penyusunan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan itu. [3]
BAB III
METODE
PENELITIAN
Objek
Penelitian yang di pilih dalam penelitian ini adalah para konsumen pencinta air
mineral yang ada disekitar masyarakat, dengan permasalahan yang dihadapi.
Bentuk
penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif, yaitu penelitian yang bersifat
menginterpretasikan data-data dengan menggunakan Analisis statistik untuk
menguji keabsahan data yang telah diperoleh peneliti dilapangan. Bentuk
penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai informasi tentang
bagaimana pengembangan kemasan produk terhadap tingkat kuantitas penjualan
produk perusahan pada PT.Buya Barokah Kudus.
a. Jenis
dan Sumber Data
Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya atau
dapat diperoleh dari pemberian kuesioner kepada responden konsumen PT.Buya
Barokah yang ada di Kudus dan sekitarnya
2.
Sedangkan Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau
dapat diperoleh dari literatur yang berhubungan dengan penelitian seperti buku,
jurnal penelitian terdahulu dan media lain. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan pada alam nyata dimana suatu fenomena
terjadi dan
Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya atau
dapat diperoleh dari pemberian kuesioner kepada responden konsumen PT.Buya
Barokah yang ada di Kudus dan sekitarnya
2.
Sedangkan Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau
dapat diperoleh dari literatur yang berhubungan dengan penelitian seperti buku,
jurnal penelitian terdahulu dan media lain.
b. Populasi dan Sampel
Populasi
dalam penelitian ini merupakan beberapa konsumen air minum. PT.Buya Barokah
yang meliputi Kudus, Semarang, Pati, dan Demak, dariseluruh populasi diambil
sebagai sampel berjumlah 100 orang sehingga disebut penelitian populasi dan
tidak menggunakan teknik sampling.
c. Metode
Pengumpulan Data
Wawancara (Interview)
Wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, Pihak-
pihak yang diwawancarai oleh penulis adalah Manajer perusahaan PT. Buya Barokah
Kudus. [4]
BAB
IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.
Strategi
Pemasaran
Pemasaran merupakan
bidang yang sangat
penting dalam sebuah perusahaan, karena bidang pemasaranlah
yang bersentuhan langsung dengan konsumen.
Pemasaran merupakan salah
satu usaha PT.Buya Barokah untuk mempertahankan
keberadaan produk, terlebih lagi dalam keadaan permintaan pasar yang tidak
stabil atau dikarenakan munculnya pesaing-pesaing baru. Hal ini menimbulkan
persaingan yang tajam antara yang mempunyai produk sejenis.
PT.Buya Barokah memiliki jaringan pasar
di sekitarnya. Untuk wilayah
lain apabila ada
permintaan dalam jumlah besar bisa dilayani khusus untuk produk kemasan
botol kecil, sedangkan untuk kemasan 19 liter dan botol 0,375 liter belum dapat
dilayani. Perusahaan juga
turut serta dalam
memasarkan langsung kepada konsumen.
Untuk itu, perusahaan
memiliki kendaraan operasional
untuk membantu pengiriman barang.
Sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT.Buya Barokah adalah sistem
pemasaran langsung. Perusahaan menjual produknya secara langsung kepada
konsumen, baik itu konsumen yang menggunakannya untuk pemakaian. pribadi maupun
konsumen yang membeli produk dengan tujuan untuk dijual kembali (reseller).
PT.Buya Barokah saat ini memasarkan
ke industri perhotelan, restoran,
rumah sakit dan
perkantoran dilaksanakan setiap
hari. Untuk itu perusahaan memiliki kendaraan operasional guna membantu
proses pengiriman barang, namun jumlah kendaraan yang ada saat ini masih
terbatas.
a. Produk
Perusahaan menetapkan
standar mutu yang
memenuhi persyaratan kesehatan
sesuai dengan SNI 01-3553-96 yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Selain itu dilakukan pula pengendalian kualitas produk yang
dibagi menjadi tiga, yaitu kualitas air, kualitas kemasan, dan kualitas proses produksi.
Sistem yang digunakan
dalam proses produksi
adalah Filterisasi dan Ozonisasi. Hal ini dilakukan agar pengolahan AMDK
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan perusahaan. Selain itu dilakukan pula standar terhadap
kemasan produk yang meliputi wadah
dan isi netto,
dimana wadah harus
dibuat dari bahan
yang tidak mengandung zat beracun
atau sesuatu yang dapat mengganggu kesehatan dan tidak berpengaruh
terhadap mutu. Pada
setiap kemasan AMDK
memuat informasi yang dibutuhkan
konsumen seperti merek,
produsen, isi, logo perusahaan dan tanggal
kadaluarsa produk.
b. Harga
Harga AMDK
PT.Buya Barokah di tingkat perusahaan
sudah termasuk penambahan biaya
pemasaran dan keuntungan
yang diharapkan. Biaya pemasaran
di perusahaan pada umumnya lebih efisien dari pada biaya pemasaran di
tingkat industri/lembaga atau
pengecer, sehingga harga
yang diterima oleh konsumen akhir lebih tinggi dari harga di perusahaan.
Strategi pemasaran yang diterapkannya
dalam hubungan dengan
produk adalah menawarkan produk
berkualitas lebih bagus dari pada saingannya. Harga AMDK yang
ditawarkan oleh PT.Buya Barokah Abadi bervariasi tergantung kemasan, yaitu
0,22 liter adalah Rp 13.000 s/d Rp 15.000 per karton isi 48 buah, 0,375 liter
adalah Rp 10.000 s/d Rp 12.000 per karton isi 24 buah, 0,55 liter adalah Rp
20.000 s/d Rp 28.000 per karton isi 24 buah, 1,5 liter adalah Rp 15.000 s/d Rp
20.000 per karton isi 12 buah, galon adalah
Rp 5000 s/d Rp 9000 per galon.
c. Tempat
PT.Buya
Barokah berlokasi di Jl. Alamat : Jl. KHM. Arwani Singopadon, Singocandi Telp.
0291- 3337732 Kudus yaitu simpang tujuh
kota Kudus ke barat menuju arah Sunan Kudus, sampai di Sunan Kudus terus ke
utara sampai ke Madrasah Banat lurus terus belok ke utara kurang lebih tiga
puluh meter, Yayasan Arwaniyyah jugamemilki badan usaha yang disebut BUYA
(Badan Usaha Yayasan Arwaniyyah) telp. (0291) 3337732.1 . Salah satu usaha
Yayasan Arwaniyyah adalah PT.Buya Barokah (Devisi Air Minum). Tepatnya pada
tahun 2008 PT.Buya Barokah (Devisi Air minum) mengelola usaha Air Minum dengan logo
BUYA, merupakan awal perusahaan untuk memenuhi pasokan air minum dilingkungan
yayasan Arwaniyyah (untuk kalangan sendiri) .[5]
d. Promosi
Untuk memperkenalkan produknya
dalam rangka menjaring
pembeli PT.Buya Barokah tidak
melakukan promosi baik
melalui media cetak maupun
elektronik. Sampai saat
ini promosi yang
dilakukan hanya dengan promosi penjualan, yaitu memberikan
potongan harga. Potongan harga yang diberikan oleh perusahaan biasanya apabila
pelanggan membeli dalam jumlah banyak baik untuk pelanggan yang sudah ada maupun
pelanggan baru. Hal ini karena
perusahaan melakukan pendistribusian secara
langsung (direct) ke konsumen dan tidak melalui agen atau
supermarket melainkan melalui tenaga penjualan
dari perusahaan. Tujuannya
untuk dapat mendekatkan
diri ke konsumen dengan
perjanjian bisa melihat
pabrik jika ada
konsumen yang tertarik. Bentuk
promosi lain yang dilakukan oleh PT.Buya Barokah yaitu pengadaan baju seragam dan pemberian logo
pada kendaraan perusahaan.
PT.Buya Barokah saat ini memasarkan ke industri hotel, restoran, rumah sakit,
pasar dan perkantoran. Promosi
yang tidak dilakukan
secara maksimal ini merupakan salah satu kelemahan dari
perusahaan PT.Buya Barokah.
B.
Proses
Pengemasan Produk
Proses terpadu BUYA adalah sebagai berikut; rumah
sumber tempat untuk melindungi sumber air yang terpilih sesuai engan water treatment system dan
langsung diisi ke dalam botol sesuai dengan ukuran masing-masing di dalam
ruangan dengan udara yang terkendali (NASA 10,000). Proses ini memberi jaminan
mutu dan kemurnian sampai ke tangan pelanggan melalui proses teknologi yang
canggih tanpa menghilangkan unsur mineral yang penting untuk fungsi optimal
tubuh. Tangki penyimpanan air baku tangki stainless steel sebagai tempat
penyimpanan air baku sementara sebelum dikirim ke tempat proses pengolahan air.
Proses produksi BUYA diproses melalui sistem terintegrasi yang tidak terputus
dari sumbernya melalui tahapan-tahapan sesua dengan Standar Nasional Indonesia
dan persyaratan Danone Water. Runtutan proses produksinya: bahan baku PET
plastik (Resin), media preform, proses produksi pembuatan botol, air conveyer,
filtrasi, UV, Ozonisasi, proses pengisian dan penutupan, pemeriksaan visual dan
pengecekan, pelabelan dan pemberian kode produksi, pengemasan karton,
pengendalian mutu galon, pemeriksaanvisual dan organoleptis, pencucian
otomatis, pengisian dan pengkodean serta pemeriksaan visual terakhir.
Nilai tambah yang dapat
digali dari mengkonsumsi Buya adalah asupan air mineral yang didalamnya sudah
terdapat bacaan al- Quran Jus 30. Nilai tambah ini dipandang penting dalam
kesehatan. Karena dapat
membersihkan racun dari semua bagian tubuh kemudian membawanya ke hati dan
ginjal untuk dibuang. Air minum buya ini bisa digunakan sebagai terapi dengan
cara sebagai berikut :
1.
Setiap pagi setelah bangun
tidur segera minum 1,5 liter air (1 botol besar Buya 1500 ml atau sekitar 7
gelas Buya 220 ml).
2.
Suhu air harus berada pada
suhu kamar atau hangat, jangan dingin atau panas.
3.
Tidak ada minuman atau
makanan padat yang dimakan selama 1 jam sebelum dan sesudahnya.
4.
Tidak minum minuman
beralkohol pada malam sebelumnya.
BAB V
KESIMPULAN
1.
PT. Buya Barokah
selain memasarkan produknya
secara langsung kekonsumen
perusahaan juga menjual ke reseller dengan tujuan untuk dijual kembali. Perusahaan
memasarkan produknya ke
wilayah Kudus dan sekitarnya.
2.
Pengemasan produk Buya
sangat sederhana. Proses produksi BUYA diproses melalui sistem terintegrasi yang tidak
terputus dari sumbernya melalui tahapan-tahapan sesua dengan Standar Nasional
Indonesia dan persyaratan Danone Water. Runtutan proses produksinya: bahan baku
PET plastik (Resin), media preform, proses produksi pembuatan botol, air
conveyer, filtrasi, UV, Ozonisasi, proses pengisian dan penutupan, pemeriksaan
visual dan pengecekan, pelabelan dan pemberian kode produksi, pengemasan
karton, pengendalian mutu galon, pemeriksaan visual dan organoleptis, pencucian
otomatis, pengisian dan pengkodean serta pemeriksaan visual terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Mursid, M. Manajemen Pemasaran ed. 1, cet., 3,
Jakarta, Bumi Aksara
Philip
Kotler, 2004, Manajemen Pemasaran,
Jakarta ,PT. Indeks
http://airminumanda.blogspot.com/2014/02/sni-air-minum-dalam-kemasan.html
http://www.arwaniyyah.com/index.php/2012-06-05-18-59-41/123-profil-yayasanarwaniyyahrabu,
6
desember 2014. Pukul 20.59
Wawancara
dengan Pak Saufik, pada tanggal 4 desember2014, di kantor PT. Buya
Barokah,
Air Minum Buya
[3] http://airminumanda.blogspot.com/2014/02/sni-air-minum-dalam-kemasan.html
[4] Wawancara dengan Pak Saufik, pada
tanggal 4 Desember 2014, di kantor PT. Buya Barokah, Air Minum BUYA
[5]http://www.arwaniyyah.com/index.php/2012-06-05-18-59-41/123-profilyayasanarwaniyyah,
Diambil 6 desember 2014, pukul 23.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar