Senin, 14 Desember 2015

Strategi lokasi



BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pentingnya Lokasi Strategis
Disaat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi disatu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Sebagai contoh, jika sebuah lokasi pabrik baru berada dalam satu daerah dengan biaya yang tinggi, bahkan manajemen yang baik dengan strategi penekanan biaya energi yang luar biasa akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik namun tenaga kerja pada lokasi yang dipilih mahal, kurang terlatih dan memiliki etos kerja yang buruk. Dengan demikian, kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik. [1]
Pentingnya keputusan akan lokasi perusahaan ditentukan oleh biaya dan ketidakmungkinan menaikkan taruhan dan menjalankan bisnis yang telah didirikan. Jika pilihan lokasi tersebut buruk. Bisnis mungkin tidak akan pernah berkembang, bangkan dengan pendanaan yang mencukupi dan kemampuan menejerial yang lebih baik, pengaruh ini dengan sangat jelas diakui oleh mata rantai nasional. Mereka menghabiskan ribuan dolar untuk menyelidiki berbagai tempat sebelum mendirikan toko-toko baru.[2]
Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri,strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya,sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa prefesional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian,strategi lokasi pemilihan gedung , dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
Keputusan lokasi tidak sering dilakukan oleh perusahaan,biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karena adanya perubahan produktivitas tenaga kerja, valuta asing, biaya-biaya, dan sikap masyarakat sekitar. Perusahaan juga dapat memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa mereka, karena adanya pergeseran demografi dan permintaan pelanggan.

Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:
1.      Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada.
2.      Mempertahankan lokasi sekarang, selagi menambah fasilitas lain ditempat lain.
3.      Menutup fasilitas yang ada dan pindah kelokasi lain.

B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi
Memilih lokasi fasilitas menjadi semakin rumit dengan adanya globalisasi tempat kerja. Globalisasi telah terjadi karena  adanya pembangun ekonomi pasar, komunikasi internasional yang lebih baik, perjalanan dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan,kemudian berpindah arus modal antar negara serta diferensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi. Saat ini banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk membuka kantor, pabrik, toko eceran atau bank yang baru diluar negara mereka. Keputusan lokasi telah keluar melebihi batas negara. [3]
Satu pendekatan untuk memilih sebuah negara adalah dengan mengidentifikasi apa yang diyakini oleh organisasi pusat sebagai faktor penunjang keberhasilan yang diperlukan untuk mencapai keunggulan bersaing. Setelah perusahaan memutuskan negara mana yang paling baik untuk lokasinnya, selanjutnya perusahaan memusatkan perhatiannya pada sebuah daerah dan komunitas dari negara yang dipilih. Langkah akhir dari proses keputusan lokasi adalah memilih lokasi khusus dalam satu komunitas. Perusahaan harus memilih satu lokasi yang paling sesuai untuk mengirim dan menerima batas zona, layanan umum, ukuran dan biaya.
Disamping globalisasi, sejumlah faktor lain juga mempengaruhi keputusan lokasi,yaitu :
1.      Produktivitas Tenaga Kerja
Disaat memutuskan sebuah lokasi, manajemen mungkin tergeliur dengan tingkat  upah yang rendah pada suatu daerah. Walaupun demikian, tingkat upah bukan merupakan satu-satunya pertimbangan yang dapat dilakukan, namun manajemen juga harus mempertimbangkan produktivitasnya.
Diferensiasi terdapat dalam produktivitas diberbagai negara. Yang benar-banar menarik bagi manajemen adalah kombinasi diantara produktivatas dan tingkat upah tenaga kerja. Sebagai contoh, jika qulity coils membayar $70 per hari dengan tingkat produksi sebesar 60 unit per hari di connecticut, jumlah ini akan lebih murah dibandingkan dengan pabrik diMeksiko dengan upauh $25 dengan produktivitas 20 per hari :[4]
Biaya tenaga kerja perhari
                                                    = Biaya per unit
   Produktivitas (per hari)

Kasus 1 :Pabrik di Connecticut

$70 Upah per hari                  $70
        =           =S1,17 per unit
60 Unit yang diproduksi per hari         60

Kasus 2 : Pabrik di Juarez, Meksiko

             $25 Upah per hari                       $25
         =           =$1,25 per unit
       20 Unit yang diproduksi per hari              20

Karyawan yang tidak terlatih, memiliki tingkat pendidikan yang rendah, atau kebiasaan yang buruk bukan hal yang baik bagi perusahaan walaupun upahnya rendah. Demikian pula karyawan yang sering membolos tidak memberikan kebaikan bagi organisasi walaupun pada tingkat upah yang rendah.
2.      Resiko Nilai Tukar  dan Mata Uang
Walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Terkadang perusahaan dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya kenegara asing. Walaupun demikian, nilai mata uang dihampir semua negara secara terus menerus berfluktuasi.
3.      Biaya-biaya
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu biaya nyata dan biaya tidak nyata. Biaya nyata adalah biaya-biaya yang langsung dapat dikenali dan dapat dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum (seperti air dan listrik), tenaga kerja bahan mentah, pajak, penyusutan, dan biaya lain yang dapat dikenkan dan departemen keuangan dan pihak manajemen. Sebagai tambahan, biaya-biaya seperti biaya pengiriman bahan mentah, pengantaran bahan jadi, dan pembangunan pabrik, kesemuanya merupakan faktor dari biaya lokasi secara keseluruhan.
Biaya tidak nyata lebih sulit untuk ditentukan. Biaya tidak nyata meliputi kualitas pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan, juga kualitas dan sikap calon karyawan. Biaya tidak nyata juga meliputi variable standart hidup, seperti iklim dan kelompok olahraga, yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen karyawan.
4.      Sikap
Sikap pemerintah pusat, pemerintah negara bagian, dan pemerintah lokal terhadap kepemilikan swasta, penetapan zona, polusi dan stabilitas ketanakerjaan mungkin berfluktuasi. Sikap pemerintah pada saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Lebih lanjut lagi, pihak manajemen mungkin mendapati bahwa sikap ini dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri.
Sikap karyawan mungkin berbeda dari satu negara dengan negara lain, kota kecil dengan kota besar. Pandangan karyawan mengenai proses regenerasi karyawan, serikat pekerja dan tingkat kehadiran, kesemuanya merupakan faktor yang berkaitan. Di lain pihak, sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada karyawan yang ada sekarang, jika perusahaan pindah ke lokasi baru.
Studi kasus pada bab ini “Perusahaan Kendaraan Rekreasi Southern” menjelaskan sebuah perusahaan di St. Los Angeles yang secara aktif memilih untuk tidak memindahkan para pekerjanya saat perusahaan ini pindah ke Mississipi.
Dari satu tantangan terbesar keputusan operasi global berkaitan dengan budaya negara lainnya. Variasi budaya tepat waktu oleh karyawan dan pemasok membuat diferensiasi besar dalam kegiatan produksi dan pengiriman. Penyuapan dan sejenisnya nmenciptakan inefisiensi ekonomi yang berarti, begitu juga permasalahan etis dan hukum di arena global. Sebagai hasilnya, manajemen operasi menghadapi tantangan besar di saat membangun rantai pasokan (Supply Chain) yang efektif yang meliputi perusahaan asing.
5.      Kedekatan kepada Pasar
Bagi banyak perusahaan sangat penting untuk berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan. Terutama organisasi jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau pencukur rambut yang mendapati bahwa kedekatan dengan pasar merupakan faktor lokasi yang utama. Perusahaan manufaktur mendapati bahwa sangat berguna jika dapat berdekatan dengan pelanggan disaat biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah). Sebagai tambahan dengan trend menuju produksi yang just-in­-time pemasok menginginkan lokasi yang dekat pada pelanggan untuk mempercepat proses pengiriman. Untuk perusahaan seperti coca cola, yang kandungan dasar produknya berupa air, sangat beralasan untuk memilih pabrik pengemasan dalam botol di banyak kota daripada mengirimkan kontainer yang berat (dan terkadang berupa kaca yang mudah pecah) melintasi negara.
6.      Kedekatan kepada Pemasok
Perusahaan menempatkan diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok disebabkan oleh barang-barang yang mudah menjadi busuk, biaya transportasi atau jumlah produk yang sangat banyak. Para penghasil roti, susu, sayuran, dan makanan luar beku. Berhubungan dengan bahan mentah yang mudah busuk, sehingga mereka sering kali berlokasi dekat dengan pemasok. Perusahaan yang bergantung kepada input yang berupa bahan mentah yang berjumlah sangat banyak (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan bijih besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal, yang menjadikan biaya transportasi menjadi faktor utama. Barang-barang yang pada proses produksinya terdapat pengurangan dalam partai besar (seperti pabrik pemotong kayu yang berlokasi di daerah Barat Laut terletak dekat pada hutan penghasil kayu) biasanya perlu dekat dengan bahan mentah.
7.      Kedekatan kepada Pesaing
Mungkin terasa mengagetkan, perusahaan juga senang berdekatan dengan pesaingnya. Trend ini disebut sebagai clustering, sering terjadi bila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek, dan juga bakat. Sumber daya alam berupa tanah dan iklim mendorong para pembuat anggur untuk berkumpul di Napwest Vallery di Amerika dan wilayah Bourdeux di Prancis. Sumber daya berupa bakat menarik perusahaan softwere untuk berkumpul di Silicon Vallery dan Boston, dimana media pasokan lulusan muda yang pintar dan berbakat dari sekolah-sekolah seperti Berkeley dan Stanford di California dan Harvad dan MTI di Massachussetts. Sumber daya berupa modal proyek yang tersedia di daerah ini menambah daya tarik.[5]
C.  Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
Terdapat empat metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi yaitu:
1.      Metode Pemeringkatan Faktor
Metode pemeringkatan faktor (factoring-rating method) sering digunakan karena meliputi beragam faktor yang dapat diikutsertakan secara objektif, mulai dari pendidikan hingga ketrampilan tenaga kerja.
Metode pemeringkatan faktor memiliki enam langkah yaitu:
a.       Membuat daftar faktor yang berhubungan, yang disebut sebagai faktor penunjang keberhasilan (critical succes factors-CFSs).
b.      Memberikan sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatif tujuan perusahaan.
c.       Membuat sebuah skala untuk setiap faktor.
d.      Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor, dengan menggunakan skala pada langkah 3.
e.       Ketika nilai dengan bobot untuk setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi.
f.       Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal, yang juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
Contoh kasus 1
Five Flags over Florida, yang merupakan salah satu dari 10 rantai taman hiburan keluarga di Amerika, telah memutuskan untuk meluaskan operasinya keluar negeri dengan membuka taman hiburan pertamanya di Eropa. Lembar peringatan memberikan daftar faktor penunjang keberhasilan penting yang telah ditetapkan manajemen: bobot dan peringkat mereka untuk dua lokasi Dijon, Perancis, dan Copenhagen, Denmark adalah sebagi berikut:
Faktor  Penunjang Keberhasilan
Bobot
Nilai
(1 hingga 10)
Nilai Berbobot
Perancis
Denmark
Perancis
Denmark
Sikap dan ketersediaan tenaga kerja
0,25
70
60
(0,25)(70) = 17,5
(0,25)(60)= 15,0
Rasio orang- mobil
0,05
50
60
(0,05)(50)= 2,5
(0,05)(60)= 3,0
Pendapatan per kapita
0,10
85
80
(0,10)(85)= 8,5
(0,10)(80)= 8,0
Struktur pajak
0,39
75
70
(0,39)(75)= 29,3
(0,39)(70)= 27,3
Pendidikan dan kesehatan
0,21
60
70
(0,21)(60)= 12,6
(0,21)(70)= 14,7
Total
1


70,4
68

Tabel ini juga mengindikasikan penggunaan bobot untuk mengevaluasi alternatif lain lokasi taman. Dengan maksimal nilai 100 diberikan untuk setiap faktor, maka lokasi di Perancis merupakan pilihan yang lebih baik. Dengan sedikit mengubah nilai atau bobot untuk faktor-faktor yang meragukan, sensitivitas terhadap keputusan dapat dianalisis.
Jika sebuah keputusan sensitif terhadap perubahan-perubahan yang kecil, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut akan pembobotan atau penilaian. Sebagai alternatif lain, manajemen dapat mengumpulkan bahwa faktor tidak nyata bukan merupakan kriteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi.
2.    Analisis Titik Impas Lokasi (location break-even analysis)
Analisis titik impas lokasi merupakan penggunaan analisis biaya- volume produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis diantara alternatif lokasi yang ada. Dengan mengenali biaya tetap dan biaya variabel serta membuat grafik biaya-biaya ini untuk setiap lokasi, maka alternatif dengan biaya terendah dapat ditentukan. Analisis titik impas lokasi dapat dilakukan secara matematis ataupun secara grafis. Pendekatan grafis memiliki kelebihan karena memberikan rentang jumlah volume dimana lokasi dapat dipilih.
Tiga langkah analisis titik impas yaitu:
a.       Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi
b.      Petakan biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi tahunan pada sumbu horizontal.
c.       Pilih lokasi yang memiliki biaya total paling rendah untuk jumlah produksi yang diharapkan.
Studi Kasus 2
Sebuah produsen penghasil karburator mobil sedang mempertimbangkan tiga lokasi untuk pabrik barunya- Akron, Bowling Green dan Chicago. Studi biaya mengindikasikan bahwa biaya tetap per tahun pada lokasi-lokasi tersebut secara beruntun adalah $30.000, $60.000, biaya tetap pertahun $110.000, dan biaya variabel adalah $75 per unit, $45 per unit, $25 per unit.
Harga jual karburator yang diharapkan adalah $120. Perusahaan berharap dapat menemukan lokasi yang paling ekonomis untuk jumlah produksi 2.000 unit per tahun
Untuk setiap lokasi, biaya  tetap dipetakan ( pada jumlah produksi 0 unit ) dan total biaya ( biaya tetap + biaya variabel ) pada jumlah output g diharapkan.
Biaya total : $30.000 + $75 (2.000) = $180.000
Untuk Bowling Green
Biaya total : $60.000 + $45 (2.000) = $150.000
Untuk Chicago
Biaya total : $110.000 + 525 (2.000) = $160.000
Dengan jumlah produksi yang diharapkan sebesar 2.000 unit per tahun, bowling green, memberikan biaya lokasi yang paling rendah. Keuntungan yang diharapkan adalah sebagai berikut :
            Pendapatan total  - biaya total  =  $120(2.000)  -  $150.000  =  $90.000  per tahun.
Titik persilangan untuk akron dan bowling green adalah :
30.000 + 75 (x) = 60.000 + 45 (x)
               30 (x)             = 30.000
                        X          = 1.000
Dan titik persilangan untuk bowling green dan chicago adalah :
60.000 + 45 (x) = 110.000 + 25 (x)
            20 (x)               =50.000
                        X         = 2.500
Jadi, untuk jumlah produksi kurang dari 1.000, akron merupkan pilihan yang terbaik, dan untuk jumlah produksi lebih besar dari 2.500 unit per tahun, lokasi chicago akan memberikan keuntungan paling besar.
3.      Metode Pusat Gravitasi (Center-of-graviti-method)
Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk menemukaan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini menghitung jarak lokasi pasar, jumlah barang yang dikirim kepasar tersebut, dan biaya pengiriman untuk menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
Langkah pertama metode ini yaitu menempatkan lokasi pada suatu sistem koordinat. Titik asal sistem koordinat dan skala yang digunakan keduanya  memiliki sifat berubah – ubah, selama jarak relatif (antar lokasi) dinytakan secara tepat. Hal ini dapat dikerjakan dengan mudah menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi ditentukan dengan persamaan (8-1) dan (8-2) :
Koordinator – x pusat gravitasi =
Koordinsi –y pusat gravitasi =

Dimana dix = koordinasi -x lokasi i
                        diy = koordinasi –y lokasi i
                        Qi = kuntitas barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i
Perhatikan bahwa persamaan (8-1) dan (8-2) mengandung istilah Qi yang merupakan banyaknya pasokan yang dipindahkan ke atau dari lokasi i.
Contoh kasus 3
perhatikan kasus Quain’s Didcount Departement Stores, yang merupakan rantai dari empat toko outlet besar target. Toko besar ini terletak di chicago, pittsburgh, New York, dan Atlanta; mereka sekarang dipasok dari sebuah gudang tua yang tidak lagi memadai di pittsburgh, tempat toko pertama yang dibuka dari rantai tersebut. Data tingkat permintaan setiap outlet ditunjukkan pada tabel :
Lokasi toko
Jumlah kontainer yang dikirim
Chicago
Pittsburgh
New York
Atlanta
2000
1000
1000
2000
Perusahaan telah memutuskan untuk menemukan lokasi “pusat”  untuk me,bangun sebuah gedung baru. Lokasi toko sekarang pada gambar kelanjutanya. Sebagai contoh, lokasi 1 adalah chicagodan dari tabel diatas didapatkan:
dix = 30
diy = 120
Qi= 2000
Dengan menggunakan data diatas, untuk setiap kota dalam persamaan maka akan didapatkan koordinat pusat gravitasi.
Koordinat –x pusat gravitasi =
kordinat –y pusat gravitasi =
Lokasi (66,7. 93,3)ditunjukkandengan tanda silang diatas. Dengan melapisi gambar ini dengan peta amerika, maka lokasi ini dibagian tengah negara bagian ohio perusahaan dapat mempertimbangkan colombus, ohio atau kota yang berada disekitar sebagai lokasi yang tepat untuk  dijadikan sebagai gudang baru.
4.      Model transportasi
Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok (sumber) kebeberapa titik permintaan (sumber)sedemikian rupa sehingga meminimalkan biaya produksi dan transportasi total. Setiap perusahaan dengan suatu jaringan titik pasokan dan permintaan menghadapi permasalahan yang sama. Jaringan pasokan Volkswagen yang rumit.



D.    Strategi lokasi pada industri jasa
Pada analisis di sektor industri, strategi yang dilakukan terfokus pada minimisasi biaya, sementara pada sektor jasa, fokus ditunjukkan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena perusahaan  manufaktur mendapatkan bahwa biaya cenderung sangat berbeda lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati bahwa lokasi sering lebih memberiksn ndsmpak kepada pendapatan dari pada biaya. Oleh karena itu, bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesik sering kali lebih mempengaruhi pendapatan dari pada biaya. Hal ini disebabkan karena bahwa fokus lokasi bagi perusahaan  jasa seharusnya adalah penepatan volume bisnis pendapatan.[6]
Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa :
1)      Daya beli diwilayah yang dapat menarik pelanggan
2)      Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik pelanggan
3)      Persaingan di wilayah tersebut
4)      Kualitas persaingan
5)      Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing
6)      Kualitas fisik fasilitas dan bisnis disekitarnya
7)      Kebijakan operasional peruahaan
8)      Kualitas manajemen.

Lokasi jasa / Eceran/Profesional
Lokasi Manufaktur
Fokus pada pendapatan
Fokus pada biaya
Volume pendapatan
Lokasi : daya beli
Persaingan: iklan/ penentuan harga
Kualitas fisik
Parkir / akses : keamanan/ penerangan
Penentu biaya
Sewa
Manajemen  yang  berkualitas
Kebijakan operasional (jam kerja, upah)
Biaya Nyata
Biaya transportasi bahan mentah
Biaya pengiriman produk jadi
Biaya energi dan layanan umum, tenaga
Biaya tidak nyata dan masa datang
Sikap terhadap serikat pekerja kualitas hidup
Pengeluaran pemerintah untuk kwalitas pemerintahan
Teknik
Teknik 
Model regresi untuk menetapkan kepentingan
Model pemeringkatan faktor
Penghitungan lalu lintas
Analisis demografis lokasi
Analisis daya beli
Metode pusat grafitasi
Sistem informasi geografi
Metode transportasi
Kualitas hidup
Analisis titik impas lokasi
Diagram silang
Asumsi
Asumsi
Lokasi merupakan penentu utama pendapatan
Permasalahan yang erat dengan pelanggan sangat penting
Biaya cenderung kostan pada daerah tertentu
Lokasi merupakan penentu utama biaya
Hampir semua biaya utama dapat diidentifikasi setiap daerah
Hubungan dengan pelanggan yang rendah menjadikan fokus teletak
Biaya yang nyata dapat dievakuasi



[1] Jay Haizer dan Barry Render,Operations Manajement,Salemba Empat,Jakarta,2005,hlm,.410
[2] Justin G. Longecer,dkk,kewirausahaan : Manajemen Usaha Kecil,Ed,1,Salemba Empat,Jakarta,2001,hlm,.240
[3] Jay Haizer dan Barry Render,Op.Cit,hlm,.411
[4] Ibid,hlm,.413
[5] Ibid, hlm; 414 -419
[6] Ibid, hlm; 424-425

Tidak ada komentar:

Posting Komentar