BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya
Lokasi Strategis
Disaat
manajemen telah memutuskan untuk beroperasi disatu lokasi tertentu, banyak
biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Sebagai contoh, jika sebuah
lokasi pabrik baru berada dalam satu daerah dengan biaya yang tinggi, bahkan
manajemen yang baik dengan strategi penekanan biaya energi yang luar biasa akan
memulai dengan kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang memiliki
strategi sumber daya manusia yang baik namun tenaga kerja pada lokasi yang
dipilih mahal, kurang terlatih dan memiliki etos kerja yang buruk. Dengan
demikian, kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi
fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik. [1]
Pentingnya
keputusan akan lokasi perusahaan ditentukan oleh biaya dan ketidakmungkinan
menaikkan taruhan dan menjalankan bisnis yang telah didirikan. Jika pilihan
lokasi tersebut buruk. Bisnis mungkin tidak akan pernah berkembang, bangkan
dengan pendanaan yang mencukupi dan kemampuan menejerial yang lebih baik,
pengaruh ini dengan sangat jelas diakui oleh mata rantai nasional. Mereka
menghabiskan ribuan dolar untuk menyelidiki berbagai tempat sebelum mendirikan
toko-toko baru.[2]
Keputusan
lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi
industri,strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan
biaya,sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa prefesional, strategi yang
digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian,strategi
lokasi pemilihan gedung , dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan
kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
Keputusan
lokasi tidak sering dilakukan oleh perusahaan,biasanya karena permintaan telah
melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karena adanya perubahan produktivitas
tenaga kerja, valuta asing, biaya-biaya, dan sikap masyarakat sekitar.
Perusahaan juga dapat memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa mereka, karena
adanya pergeseran demografi dan permintaan pelanggan.
Pilihan-pilihan
yang ada dalam lokasi meliputi:
1. Tidak
pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada.
2. Mempertahankan
lokasi sekarang, selagi menambah fasilitas lain ditempat lain.
3. Menutup
fasilitas yang ada dan pindah kelokasi lain.
B.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi
Memilih lokasi
fasilitas menjadi semakin rumit dengan adanya globalisasi tempat kerja.
Globalisasi telah terjadi karena adanya
pembangun ekonomi pasar, komunikasi internasional yang lebih baik, perjalanan
dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan,kemudian berpindah arus
modal antar negara serta diferensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi. Saat ini
banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk membuka kantor, pabrik, toko
eceran atau bank yang baru diluar negara mereka. Keputusan lokasi telah keluar
melebihi batas negara. [3]
Satu pendekatan untuk
memilih sebuah negara adalah dengan mengidentifikasi apa yang diyakini oleh
organisasi pusat sebagai faktor penunjang keberhasilan yang diperlukan untuk
mencapai keunggulan bersaing. Setelah perusahaan memutuskan negara mana yang
paling baik untuk lokasinnya, selanjutnya perusahaan memusatkan perhatiannya
pada sebuah daerah dan komunitas dari negara yang dipilih. Langkah akhir dari
proses keputusan lokasi adalah memilih lokasi khusus dalam satu komunitas.
Perusahaan harus memilih satu lokasi yang paling sesuai untuk mengirim dan
menerima batas zona, layanan umum, ukuran dan biaya.
Disamping
globalisasi, sejumlah faktor lain juga mempengaruhi keputusan lokasi,yaitu :
1. Produktivitas
Tenaga Kerja
Disaat memutuskan sebuah lokasi,
manajemen mungkin tergeliur dengan tingkat
upah yang rendah pada suatu daerah. Walaupun demikian, tingkat upah
bukan merupakan satu-satunya pertimbangan yang dapat dilakukan, namun manajemen
juga harus mempertimbangkan produktivitasnya.
Diferensiasi terdapat dalam
produktivitas diberbagai negara. Yang benar-banar menarik bagi manajemen adalah
kombinasi diantara produktivatas dan tingkat upah tenaga kerja. Sebagai contoh,
jika qulity coils membayar $70 per hari dengan tingkat produksi sebesar 60 unit
per hari di connecticut, jumlah ini akan lebih murah dibandingkan dengan pabrik
diMeksiko dengan upauh $25 dengan produktivitas 20 per hari :[4]
Biaya
tenaga kerja perhari
= Biaya per unit
Produktivitas (per hari)
Kasus
1 :Pabrik di Connecticut
$70 Upah per hari $70
= =S1,17 per unit
60 Unit yang diproduksi
per hari 60
Kasus
2 : Pabrik di Juarez, Meksiko
$25 Upah per hari $25
= =$1,25 per unit
20 Unit yang diproduksi per hari 20
Karyawan
yang tidak terlatih, memiliki tingkat pendidikan yang rendah, atau kebiasaan
yang buruk bukan hal yang baik bagi perusahaan walaupun upahnya rendah.
Demikian pula karyawan yang sering membolos tidak memberikan kebaikan bagi
organisasi walaupun pada tingkat upah yang rendah.
2. Resiko
Nilai Tukar dan Mata Uang
Walaupun tingkat upah buruh dan
produktivitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis, tingkat nilai
tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah
dilakukan. Terkadang perusahaan dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar
yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya kenegara
asing. Walaupun demikian, nilai mata uang dihampir semua negara secara terus
menerus berfluktuasi.
3. Biaya-biaya
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu biaya nyata dan biaya tidak nyata. Biaya nyata adalah
biaya-biaya yang langsung dapat dikenali dan dapat dihitung secara tepat. Biaya
nyata meliputi biaya layanan umum (seperti air dan listrik), tenaga kerja bahan
mentah, pajak, penyusutan, dan biaya lain yang dapat dikenkan dan departemen
keuangan dan pihak manajemen. Sebagai tambahan, biaya-biaya seperti biaya
pengiriman bahan mentah, pengantaran bahan jadi, dan pembangunan pabrik,
kesemuanya merupakan faktor dari biaya lokasi secara keseluruhan.
Biaya tidak nyata lebih sulit untuk
ditentukan. Biaya tidak nyata meliputi kualitas pendidikan, fasilitas transportasi
umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan, juga kualitas dan
sikap calon karyawan. Biaya tidak nyata juga meliputi variable standart hidup,
seperti iklim dan kelompok olahraga, yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen
karyawan.
4. Sikap
Sikap pemerintah pusat, pemerintah
negara bagian, dan pemerintah lokal terhadap kepemilikan swasta, penetapan
zona, polusi dan stabilitas ketanakerjaan mungkin berfluktuasi. Sikap
pemerintah pada saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama.
Lebih lanjut lagi, pihak manajemen mungkin mendapati bahwa sikap ini
dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri.
Sikap karyawan mungkin berbeda dari
satu negara dengan negara lain, kota kecil dengan kota besar. Pandangan
karyawan mengenai proses regenerasi karyawan, serikat pekerja dan tingkat
kehadiran, kesemuanya merupakan faktor yang berkaitan. Di lain pihak, sikap ini
dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada
karyawan yang ada sekarang, jika perusahaan pindah ke lokasi baru.
Studi kasus pada bab ini
“Perusahaan Kendaraan Rekreasi Southern” menjelaskan sebuah perusahaan di St.
Los Angeles yang secara aktif memilih untuk tidak memindahkan para pekerjanya
saat perusahaan ini pindah ke Mississipi.
Dari satu tantangan terbesar
keputusan operasi global berkaitan dengan budaya negara lainnya. Variasi budaya
tepat waktu oleh karyawan dan pemasok membuat diferensiasi besar dalam kegiatan
produksi dan pengiriman. Penyuapan dan sejenisnya nmenciptakan inefisiensi
ekonomi yang berarti, begitu juga permasalahan etis dan hukum di arena global.
Sebagai hasilnya, manajemen operasi menghadapi tantangan besar di saat membangun
rantai pasokan (Supply Chain) yang efektif yang meliputi perusahaan
asing.
5. Kedekatan
kepada Pasar
Bagi banyak perusahaan sangat
penting untuk berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan. Terutama organisasi
jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau pencukur rambut yang
mendapati bahwa kedekatan dengan pasar merupakan faktor lokasi yang utama.
Perusahaan manufaktur mendapati bahwa sangat berguna jika dapat berdekatan
dengan pelanggan disaat biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin
disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah). Sebagai
tambahan dengan trend menuju produksi yang just-in-time pemasok
menginginkan lokasi yang dekat pada pelanggan untuk mempercepat proses
pengiriman. Untuk perusahaan seperti coca cola, yang kandungan dasar produknya
berupa air, sangat beralasan untuk memilih pabrik pengemasan dalam botol di
banyak kota daripada mengirimkan kontainer yang berat (dan terkadang berupa
kaca yang mudah pecah) melintasi negara.
6. Kedekatan
kepada Pemasok
Perusahaan menempatkan diri dekat
dengan bahan mentah dan pemasok disebabkan oleh barang-barang yang mudah menjadi
busuk, biaya transportasi atau jumlah produk yang sangat banyak. Para penghasil
roti, susu, sayuran, dan makanan luar beku. Berhubungan dengan bahan mentah
yang mudah busuk, sehingga mereka sering kali berlokasi dekat dengan pemasok.
Perusahaan yang bergantung kepada input yang berupa bahan mentah yang berjumlah
sangat banyak (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan bijih besi)
harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal, yang menjadikan biaya
transportasi menjadi faktor utama. Barang-barang yang pada proses produksinya
terdapat pengurangan dalam partai besar (seperti pabrik pemotong kayu yang
berlokasi di daerah Barat Laut terletak dekat pada hutan penghasil kayu)
biasanya perlu dekat dengan bahan mentah.
7. Kedekatan
kepada Pesaing
Mungkin terasa mengagetkan,
perusahaan juga senang berdekatan dengan pesaingnya. Trend ini disebut sebagai clustering,
sering terjadi bila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber
daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek, dan juga bakat.
Sumber daya alam berupa tanah dan iklim mendorong para pembuat anggur untuk
berkumpul di Napwest Vallery di Amerika dan wilayah Bourdeux di Prancis. Sumber
daya berupa bakat menarik perusahaan softwere untuk berkumpul di Silicon
Vallery dan Boston, dimana media pasokan lulusan muda yang pintar dan berbakat
dari sekolah-sekolah seperti Berkeley dan Stanford di California dan Harvad dan
MTI di Massachussetts. Sumber daya berupa modal proyek yang tersedia di daerah
ini menambah daya tarik.[5]
C. Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
Terdapat
empat metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi yaitu:
1.
Metode
Pemeringkatan Faktor
Metode
pemeringkatan faktor (factoring-rating method) sering digunakan
karena meliputi beragam faktor yang dapat diikutsertakan secara objektif, mulai
dari pendidikan hingga ketrampilan tenaga kerja.
Metode pemeringkatan faktor
memiliki enam langkah yaitu:
a. Membuat
daftar faktor yang berhubungan, yang disebut sebagai faktor penunjang
keberhasilan (critical succes factors-CFSs).
b. Memberikan
sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatif tujuan
perusahaan.
c. Membuat
sebuah skala untuk setiap faktor.
d. Meminta
penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor, dengan menggunakan
skala pada langkah 3.
e. Ketika
nilai dengan bobot untuk setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap
lokasi.
f. Membuat
rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal, yang juga mempertimbangkan hasil
dari pendekatan kuantitatif.
Contoh kasus 1
Five Flags over Florida, yang merupakan salah satu
dari 10 rantai taman hiburan keluarga di Amerika, telah memutuskan untuk
meluaskan operasinya keluar negeri dengan membuka taman hiburan pertamanya di
Eropa. Lembar peringatan memberikan daftar faktor penunjang keberhasilan penting
yang telah ditetapkan manajemen: bobot dan peringkat mereka untuk dua lokasi
Dijon, Perancis, dan Copenhagen, Denmark adalah sebagi berikut:
Faktor Penunjang Keberhasilan
|
Bobot
|
Nilai
(1 hingga 10)
|
|||
Perancis
|
Denmark
|
Perancis
|
Denmark
|
||
Sikap dan ketersediaan tenaga kerja
|
0,25
|
70
|
60
|
(0,25)(70) = 17,5
|
(0,25)(60)= 15,0
|
Rasio orang- mobil
|
0,05
|
50
|
60
|
(0,05)(50)= 2,5
|
(0,05)(60)= 3,0
|
Pendapatan per kapita
|
0,10
|
85
|
80
|
(0,10)(85)= 8,5
|
(0,10)(80)= 8,0
|
Struktur pajak
|
0,39
|
75
|
70
|
(0,39)(75)= 29,3
|
(0,39)(70)= 27,3
|
Pendidikan dan kesehatan
|
0,21
|
60
|
70
|
(0,21)(60)= 12,6
|
(0,21)(70)= 14,7
|
Total
|
1
|
|
|
70,4
|
68
|
Tabel
ini juga mengindikasikan penggunaan bobot untuk mengevaluasi alternatif lain
lokasi taman. Dengan maksimal nilai 100 diberikan untuk setiap faktor, maka
lokasi di Perancis merupakan pilihan yang lebih baik. Dengan sedikit mengubah
nilai atau bobot untuk faktor-faktor yang meragukan, sensitivitas terhadap
keputusan dapat dianalisis.
Jika
sebuah keputusan sensitif terhadap perubahan-perubahan yang kecil, maka perlu
dilakukan analisis lebih lanjut akan pembobotan atau penilaian. Sebagai
alternatif lain, manajemen dapat mengumpulkan bahwa faktor tidak nyata bukan
merupakan kriteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi.
2.
Analisis
Titik Impas Lokasi (location break-even analysis)
Analisis titik impas lokasi merupakan
penggunaan analisis biaya- volume produksi untuk membuat suatu perbandingan
ekonomis diantara alternatif lokasi yang ada. Dengan mengenali biaya tetap dan
biaya variabel serta membuat grafik biaya-biaya ini untuk setiap lokasi, maka
alternatif dengan biaya terendah dapat ditentukan. Analisis titik impas lokasi
dapat dilakukan secara matematis ataupun secara grafis. Pendekatan grafis
memiliki kelebihan karena memberikan rentang jumlah volume dimana lokasi dapat
dipilih.
Tiga
langkah analisis titik impas yaitu:
a. Tentukan
biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi
b. Petakan
biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi
tahunan pada sumbu horizontal.
c. Pilih
lokasi yang memiliki biaya total paling rendah untuk jumlah produksi yang
diharapkan.
Studi
Kasus 2
Sebuah produsen penghasil karburator
mobil sedang mempertimbangkan tiga lokasi untuk pabrik barunya- Akron, Bowling
Green dan Chicago. Studi biaya mengindikasikan bahwa biaya tetap per tahun pada
lokasi-lokasi tersebut secara beruntun adalah $30.000, $60.000, biaya tetap
pertahun $110.000, dan biaya variabel adalah $75 per unit, $45 per unit, $25
per unit.
Harga
jual karburator yang diharapkan adalah $120. Perusahaan berharap dapat
menemukan lokasi yang paling ekonomis untuk jumlah produksi 2.000 unit per
tahun
Untuk
setiap lokasi, biaya tetap dipetakan (
pada jumlah produksi 0 unit ) dan total biaya ( biaya tetap + biaya variabel )
pada jumlah output g diharapkan.
Biaya
total : $30.000 + $75 (2.000) = $180.000
Untuk
Bowling Green
Biaya
total : $60.000 + $45 (2.000) = $150.000
Untuk
Chicago
Biaya
total : $110.000 + 525 (2.000) = $160.000
Dengan
jumlah produksi yang diharapkan sebesar 2.000 unit per tahun, bowling green,
memberikan biaya lokasi yang paling rendah. Keuntungan yang diharapkan adalah
sebagai berikut :
Pendapatan total -
biaya total = $120(2.000)
- $150.000 =
$90.000 per tahun.
Titik
persilangan untuk akron dan bowling green adalah :
30.000
+ 75 (x) = 60.000 + 45 (x)
30 (x) = 30.000
X
= 1.000
Dan
titik persilangan untuk bowling green dan chicago adalah :
60.000
+ 45 (x) = 110.000 + 25 (x)
20 (x)
=50.000
X =
2.500
Jadi,
untuk jumlah produksi kurang dari 1.000, akron merupkan pilihan yang terbaik,
dan untuk jumlah produksi lebih besar dari 2.500 unit per tahun, lokasi chicago
akan memberikan keuntungan paling besar.
3.
Metode
Pusat Gravitasi (Center-of-graviti-method)
Metode
pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk menemukaan
lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini
menghitung jarak lokasi pasar, jumlah barang yang dikirim kepasar tersebut, dan
biaya pengiriman untuk menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
Langkah
pertama metode ini yaitu menempatkan lokasi pada suatu sistem koordinat. Titik
asal sistem koordinat dan skala yang digunakan keduanya memiliki sifat berubah – ubah, selama jarak
relatif (antar lokasi) dinytakan secara tepat. Hal ini dapat dikerjakan dengan
mudah menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi ditentukan
dengan persamaan (8-1) dan (8-2) :
Koordinator
– x pusat gravitasi =
Koordinsi
–y pusat gravitasi =
Dimana
dix = koordinasi -x lokasi i
diy = koordinasi –y lokasi i
Qi =
kuntitas barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i
Perhatikan
bahwa persamaan (8-1) dan (8-2) mengandung istilah Qi yang merupakan banyaknya
pasokan yang dipindahkan ke atau dari lokasi i.
Contoh kasus 3
perhatikan
kasus Quain’s Didcount Departement Stores, yang merupakan rantai dari empat
toko outlet besar target. Toko besar ini terletak di chicago, pittsburgh, New
York, dan Atlanta; mereka sekarang dipasok dari sebuah gudang tua yang tidak
lagi memadai di pittsburgh, tempat toko pertama yang dibuka dari rantai
tersebut. Data tingkat permintaan setiap outlet ditunjukkan pada tabel :
Lokasi toko
|
Jumlah kontainer yang dikirim
|
Chicago
Pittsburgh
New York
Atlanta
|
2000
1000
1000
2000
|
Perusahaan
telah memutuskan untuk menemukan lokasi “pusat”
untuk me,bangun sebuah gedung baru. Lokasi toko sekarang pada gambar
kelanjutanya. Sebagai contoh, lokasi 1 adalah chicagodan dari tabel diatas
didapatkan:
dix
= 30
diy
= 120
Qi=
2000
Dengan
menggunakan data diatas, untuk setiap kota dalam persamaan maka akan didapatkan
koordinat pusat gravitasi.
Koordinat
–x pusat gravitasi =
kordinat
–y pusat gravitasi =
Lokasi
(66,7. 93,3)ditunjukkandengan tanda silang diatas. Dengan melapisi gambar ini
dengan peta amerika, maka lokasi ini dibagian tengah negara bagian ohio
perusahaan dapat mempertimbangkan colombus, ohio atau kota yang berada
disekitar sebagai lokasi yang tepat untuk
dijadikan sebagai gudang baru.
4.
Model
transportasi
Tujuan
model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa
titik pemasok (sumber) kebeberapa titik permintaan (sumber)sedemikian rupa
sehingga meminimalkan biaya produksi dan transportasi total. Setiap perusahaan
dengan suatu jaringan titik pasokan dan permintaan menghadapi permasalahan yang
sama. Jaringan pasokan Volkswagen yang rumit.
D.
Strategi lokasi pada industri jasa
Pada
analisis di sektor industri, strategi yang dilakukan terfokus pada minimisasi
biaya, sementara pada sektor jasa, fokus ditunjukkan untuk memaksimalkan
pendapatan. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur mendapatkan bahwa biaya cenderung
sangat berbeda lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati bahwa
lokasi sering lebih memberiksn ndsmpak kepada pendapatan dari pada biaya. Oleh
karena itu, bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesik sering kali lebih mempengaruhi
pendapatan dari pada biaya. Hal ini disebabkan karena bahwa fokus lokasi bagi
perusahaan jasa seharusnya adalah
penepatan volume bisnis pendapatan.[6]
Terdapat
delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa :
1) Daya
beli diwilayah yang dapat menarik pelanggan
2) Kesesuaian
antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik
pelanggan
3) Persaingan
di wilayah tersebut
4) Kualitas
persaingan
5) Keunikan
lokasi perusahaan dan pesaing
6) Kualitas
fisik fasilitas dan bisnis disekitarnya
7) Kebijakan
operasional peruahaan
8) Kualitas
manajemen.
Lokasi jasa /
Eceran/Profesional
|
Lokasi Manufaktur
|
Fokus pada pendapatan
|
Fokus pada biaya
|
Volume pendapatan
Lokasi : daya beli
Persaingan: iklan/
penentuan harga
Kualitas fisik
Parkir / akses :
keamanan/ penerangan
Penentu biaya
Sewa
Manajemen yang
berkualitas
Kebijakan operasional
(jam kerja, upah)
|
Biaya Nyata
Biaya transportasi
bahan mentah
Biaya pengiriman
produk jadi
Biaya energi dan
layanan umum, tenaga
Biaya tidak nyata dan
masa datang
Sikap terhadap
serikat pekerja kualitas hidup
Pengeluaran
pemerintah untuk kwalitas pemerintahan
|
Teknik
|
Teknik
|
Model regresi untuk
menetapkan kepentingan
Model pemeringkatan
faktor
Penghitungan lalu
lintas
Analisis demografis
lokasi
Analisis daya beli
Metode pusat
grafitasi
Sistem informasi
geografi
|
Metode transportasi
Kualitas hidup
Analisis titik impas
lokasi
Diagram silang
|
Asumsi
|
Asumsi
|
Lokasi merupakan
penentu utama pendapatan
Permasalahan yang
erat dengan pelanggan sangat penting
Biaya cenderung
kostan pada daerah tertentu
|
Lokasi merupakan
penentu utama biaya
Hampir semua biaya
utama dapat diidentifikasi setiap daerah
Hubungan dengan
pelanggan yang rendah menjadikan fokus teletak
Biaya yang nyata
dapat dievakuasi
|
[1] Jay Haizer dan Barry Render,Operations Manajement,Salemba
Empat,Jakarta,2005,hlm,.410
[2] Justin G. Longecer,dkk,kewirausahaan : Manajemen Usaha
Kecil,Ed,1,Salemba Empat,Jakarta,2001,hlm,.240
[3]
Jay Haizer dan Barry Render,Op.Cit,hlm,.411
[4]
Ibid,hlm,.413
[5]
Ibid, hlm; 414 -419
[6]
Ibid, hlm; 424-425
Tidak ada komentar:
Posting Komentar